PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dinas Sosial Sumbar bersama UPTD Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato Kota Padang akan segera meluncurkan mobil Tunanetra Keliling Dinamika atau Disabilitas Netra Mandiri dan Berkarya dalam memberikan layanan terapi massage dan shiatsu
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatra Barat, Arry Yuswandi mengatakan, mobil layanan pijat keliling ini, direncanakan akan hadir di seluruh Kabupaten Kota sebagai salah satu program pemberdayaan tunanetra Sumatra Barat.
“Mobil layanan keliling ini kita targetkan bisa sampai ke Kabupaten Kota guna memperkenalkan dan membuktikan bahwa saudara-saudara kita penyandang tunanetra, masih tetap berdaya dan memiliki keahlian khusus” ujarnya Senin (21/8).
Arry menjelaskan, Dinas sosial beserta sejumlah panti sosial yang berada dibawah naungannya, selama ini telah membekali para tuna netra dengan dukungan mental, spiritualitas dan psikologis.
Di samping itu, panti sosial seperti misalnya PSBN Tuah Sakato Kota Padang, juga telah membekali tunanetra binaan mereka dengan berbagai ilmu keterampilan Soft Skill dan Life Skill seperti halnya keterampilan pijat dan terapi shiatsu.
“Kita ingin saudara kita para tunanetra semakin berdaya, mandiri dan terbantu secara ekonomi. Kita tidak ingin ada lagi image atau stigma di masyarakat yang memandang sebelah mata para tunanetra,” ucapnya.
Arry Yuswandi menuturkan, Dinas Sosial Sumbar saat ini masih sedang merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian unit mobil layanan Massage dan Shiatsu Tunanetra Keliling Dinamika ini.
“Berkaitan apakah ini akan gratis atau bagaimananya, sedang kita bicarakan, Namun kita tentu tidak ingin juga keterampilan mereka ini dinilai dengan harga yang murah, makanya sedang kita bicarakan dengan perkumpulan penyandang disabilitas,” jelasnya.
Kadinsos menambahkan, pihaknya selama ini juga telah menerbitkan sertifikasi keterampilan bagi tunanetra yang telah selesai menjalani proses pembinaan di berbagai panti yang ada di daerah.
Namun kedepannya, sertifikasi kompetensi keahlian ini, direncanakan terus ditingkatkan serta akan disertifikasi langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP
“Melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan, Kita mencita-citakan tunanetra Sumbar yang mandiri dan berdaya secara ekonomi, mental, dan spiritualitas. Semoga program ini bisa menepis semua anggapan dan stigma negatif masyarakat terhadap tunanetra,” pungkasnya. (*)