AGAM, HARIANHALUAN.ID —Kelompok Tani Gantiang Sepakat, Matur Katik, Matua Hilia, Kecamatan Matur Kabupaten Agam, melaksanakan studi tiru ke kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato, Kecamatan Tilatang Kamang Kamis (31/8/2023)
Studi tiru dilakukan guna mempelajari dan mengadopsi gerakan Tani Hijau Organik yang telah berhasil dilakukan kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Nagari Matua Hilia, Martini menilai,kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato, telah berhasil memproduksi berbagai jenis kompos dan Pupuk Organik Cair (POC) yang patut dicontoh dan ditiru.
“Kelompok Tani Gantiang Sepakat Matur ingin mencontoh dan meniru gerakan pertanian organik yang telah dilakukan Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato,”ujarnya kepada Haluan Kamis (31/8).
Martini menjelaskan, beralih kepada sistem pertanian organik, adalah suatu keharusan bagi petani Sumbar saat ini ditengah makin tidak terjangkaunya harga pupuk dan pestisida kimia.
“Gerakan pertanian hijau organik perlu digelorakan untuk mencegah rusaknya unsur hara tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan,” jelasnya.
Penggunaan kompos dan pupuk organik berbahan alami, sebut Martini, akan memperbaiki unsur hara dan mikro organisme tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
” Jika unsur hara tanah bisa diperbaiki, Insyaallah apapun yang akan ditanam hasilnya akan baik. Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato telah membuktikan hal itu,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua Kelompok Tani Gantiang Sepakat, Erman (63) mengaku, pihaknya sangat tertarik dengan gerakan Tani Hijau Organik yang telah berhasil dipraktekkan Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato.
“Kedatangan kami adalah untuk belajar bagaimana caranya membuat kompos, DD Bacteria, PGPR, hingga Trychoderma yang sangat diperlukan untuk mengakali mahalnya harga pupuk kimia,” ucapnya.
Erman meyakini, penggunaan pupuk Organik bisa menekan ongkos produksi, serta meningkatkan produktivitas dan umur tanaman pertanian pangan seperti padi, cabe, maupun tanaman buah dan sayur-sayuran.
” Semoga kedepannya Keltan Gantiang Sepakat bisa mengikuti jejak langkah Keltan Gaduik Nan Limo Sakato dalam membudayakan gerakan pertanian organik hijau,” pungkasnya. (*).