Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinsos PPPA Tanah Datar, Afrizon kepada Haluan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/9) lalu. “Angka terakhir yang kami punya, pada tahun 2022 itu ada sekitar 731 orang yang mengalami gangguan kejiwaan, entah itu karena stres dan sebagainya,” ujar Afrizon.
Dari total keseluruhan, Kecamatan Lima Kaum merupakan kecamatan yang paling banyak ditemukan kasus gangguan mental dan kejiwaan dibandingkan 14 kecamatan lain yang ada di Kabupaten Tanah Datar.
Lebih jauh, Afrizon menjelaskan, faktor yang mengakibatkan seseorang mengalami gangguan jiwa dan stres di antaranya tidak tercapainya cita-cita serta sulitnya lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan stres hingga berakibat fatal dan menjadi gila.
“Faktornya banyak sekali, rata-rata dari 731 orang itu, yang mengakibatkan mereka stres kadang karena cita-cita yang tak tercapai, dan ada juga karena tekanan akan sulitnya lapangan pekerjaan, sehingga mengakibatkan mereka itu stres,” katanya.
Afrizon menjelaskan, saat ini pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan secara maksimal terhadap ODGJ tersebut seperti biaya berobat yang sudah bisa menggunakan BPJS Kesehatan. Selain itu, ada juga korban yang terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin Padang.
“Program unggulan (progul) Bupati Eka Putra sekarang sudah banyak yang mengajak untuk mendekatkan diri kepada tuhan. Ada program Satu Rumah Satu Hafiz, ada juga Subuh Berjamaah, hingga wirid bulanan bersama majelis taklim. Silakan masyarakat mengikuti itu semua, sehingga bisa memupuk keimanan dan mental kita menjadi lebih agamis dan dekat dengan tuhan,” katanya. (h/fzi)