Selama ini, Wilna Selfi dan kawan-kawannya hanya berlatih di tanah masyarakat yang berada di Gelanggang Pacuan Kuda Ampang Kualo. Keberadaan lapangan milik masyarakat itu sangat membantu proses latihan yang dilakukan oleh atlet-atletik Kota Solok.
“Prestasi ini adalah hasil dari dukungan yang begitu besar dari pemilik tanah. Kami sangat berharap pembangunan Stadion Marahadin di Kelurahan Laiang yang sedang dikerjakan Pemko Solok cepat selesai. Sebab di sana (Stadion, red) kabarnya akan ada lintasan lari atletik,” ujarnya kepada Haluan Selasa (12/9).
Pelatih yang juga pensiunan ASN Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solok ini mengatakan, lintasan yang ada di lapangan Pacuan Kuda Ampang Kualo, secara panjang lintasan, sejatinya sudah lebih dari cukup memenuhi standar latihan atlet lari yang hanya membutuhkan lintasan sepanjang 400 meter.
Latihan di salah satu gelanggang pacuan kuda bersejarah di Ranah Minang itu, sebut Anwar, sebenarnya cukup menyenangkan dan tidak membosankan bagi para atlet. Jika pada sesi latihan setiap pelari minimal mesti berlari sekitar 25 keliling di lintasan standar. Maka jika berlatih di lapangan pacuan kuda mereka hanya perlu berlari sebanyak 13 kali lintasan.
“Lapangan Ampang Kualo telah melahirkan banyak pelari berprestasi seperti Taufik Ramandi yang bahkan telah sempat mendapatkan medali Sea Games. Begitupun dengan Yona, anak asuh saya yang kini telah menjadi ASN di Dispora Solok, dulu dia juga berlatih di Ampang Kualo,” kata Anwar menceritakan.
Anwar yang mengabdikan masa pensiunnya untuk membina atlet-atlet muda berprestasi Kota Solok ini mengakui, Kota Solok hingga saat ini memang belum memiliki satupun lintasan lari yang layak dan representatif.