Gelanggang Ampang Kualo: Saksi Bisu Wilna Selfi Menembus Batas Cadas Keterbatasan

LAPORAN : MUHAMMAD FAUZI

Wilna Selvi peraih 2 medali emas Popnas saat latihan di Lapangan Pacu Kuda Ampang Kualo, Kota Solok, bersama dengan teman atlet lainnya. IST

Embun pagi yang membasahi rerumputan liar lintasan  hijau  Pacuan Kuda Ampang Kualo, Kota Solok, belum sepenuhnya kering.  Minggu nan cerah itu, cericit burung pipit terdengar begitu indah seirama dengan lantunan surat pendek para bocah peserta Didikan Subuh atau DDS  yang mengalun pelan dari sebuah Surau terdekat.

Sepagi itu, 12 atlet belia lelaki dan wanita serta satu orang pelatih paruh baya mengenakan setelan baju olahraga warna warni berlari-lari riang penuh semangat di pinggir lintasan salah satu  gelanggang pacu kuda bersejarah bagi masyarakat Kota Solok dan Ranah Minang itu.

Salah satu diantaranya adalah Wilna Selfi. Ia siswa Kelas X SMAN 4 Kota Solok. Ia adalah atlet  binaan Sentra Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solok yang telah berhasil mengharumkan tanah kelahirannya, Kota Solok dan Sumatra Barat  (Sumbar) pada ajang  Popnas XVI Palembang.

Wilna Selfi berhasil merajai nomor 3.000 meter dan 5.000 meter atletik. Keberhasilannya menembus dua kali garis finish pada laga final  membuat gadis belia cantik ini berhak membawa pulang dua medali emas Popnas XVI Palembang 2023  ke Ranah Minang.

Prestasi ini juga membuktikan bahwa keterbatasan sarana prasarana latihan di daerah sekalipun, bukanlah batu cadas halangan nan tak bisa tertembus bagi atlet mana saja yang mau berjuang dan berlatih dengan giat serta keras setiap harinya.

Pelatih Cabang Olahraga (Cabor) atletik yang selama ini setia menemani dan mendampingi proses latihan panjang yang dilakukan Wilna Selfi, Anwar, mengakui, Kota Solok sampai saat ini memang belum memiliki satupun lintasan olahraga atletik yang layak dan representatif.

Selama ini, Wilna Selfi dan kawan-kawannya hanya berlatih di tanah masyarakat yang berada di Gelanggang Pacuan Kuda Ampang Kualo. Keberadaan lapangan milik masyarakat itu sangat membantu proses latihan yang dilakukan oleh atlet-atletik Kota Solok.

“Prestasi ini adalah hasil dari dukungan yang begitu besar dari pemilik tanah. Kami sangat berharap pembangunan Stadion Marahadin di Kelurahan Laiang yang sedang dikerjakan Pemko Solok  cepat selesai. Sebab di sana (Stadion, red) kabarnya akan ada lintasan lari atletik,” ujarnya kepada Haluan Selasa (12/9).

Pelatih yang juga pensiunan ASN Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solok ini mengatakan, lintasan yang ada di lapangan Pacuan Kuda Ampang Kualo, secara panjang lintasan, sejatinya sudah lebih dari cukup memenuhi standar latihan atlet lari yang hanya membutuhkan lintasan sepanjang 400 meter.

Latihan di salah satu gelanggang pacuan kuda bersejarah di Ranah Minang itu, sebut Anwar, sebenarnya cukup menyenangkan dan tidak membosankan bagi para atlet. Jika pada sesi latihan setiap pelari minimal mesti berlari sekitar 25 keliling di lintasan standar. Maka jika  berlatih di lapangan pacuan kuda mereka hanya perlu berlari sebanyak  13 kali  lintasan.

“Lapangan Ampang Kualo telah melahirkan banyak pelari berprestasi seperti Taufik Ramandi yang bahkan telah sempat mendapatkan medali Sea Games. Begitupun dengan Yona, anak asuh saya yang kini telah menjadi ASN di Dispora Solok, dulu dia juga berlatih di Ampang Kualo,” kata Anwar menceritakan.

Anwar yang mengabdikan masa pensiunnya untuk membina atlet-atlet muda berprestasi Kota Solok ini mengakui, Kota Solok hingga saat ini memang belum memiliki satupun lintasan lari yang layak dan representatif.

Namun harapan untuk memiliki fasilitas latihan yang layak itu, akan segera terwujud dengan selesainya progress pengerjaan stadion Marahadin yang saat ini terus dikebut oleh Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, dan jajaran.

“Dibandingkan dengan daerah lain, Kota Solok sejak dulu memang tidak pernah  punya fasilitas latihan yang bagus seperti hanya yang ada di Kabupaten Sijunjung dan Bukittinggi. Namun faktanya, atlet Kota Solok tetap berprestasi. Ini memang cukup membanggakan,” ungkapnya.

Selama ini, lanjut Anwar yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Solok dan terakhir sebagai seorang Kepala Bidang di Dinas Pemuda dan Olahraga Solok  ini, mengatakan, sang Wali Kota Solok,  Zul Elfian Umar,  memang memiliki komitmen dan keseriusan yang cukup kuat untuk membangun olahraga Kota Solok.

Sebagai bentuk keseriusan dalam pembinaan prestasi atlet, Pemkab  Solok lewat Dinas Pemuda dan Olahraga, bahkan memiliki program Sentra Olahraga Terpadu Daerah Solok atau yang lebih dikenal dengan program Serdadu sejak beberapa tahun belakangan.

Program ini berhasil menjadi mesin pencetak atlet-atlet berprestasi yang berhasil membanggakan Kota Solok, Sumbar, dan Indonesia di berbagai kejuaraan  olahraga tingkat daerah, nasional maupun internasional.

Dijelaskannya,  Sentra Olahraga Terpadu  Kota Solok bahkan sempat menaungi proses latihan atlet dari 17 cabang olahraga sekaligus. Adapun Cabor binaannya adalah Silat, Karate, Gulat, Senam, Renang, Bulu Tangkis. Atletik, Sepakbola, Basket, Voli dan segala macamnya.

“Namun usai pandemi Covid-19, jumlah cabor yang tersisa hingga saat ini berjumlah 9 Cabor. Rata-rata atlet berprestasi lahir dari rahim Sentra Olahraga Terpadu Kota Solok binaan Dispora Solok,” jelas sosok pelatih nan dedikasinya terhadap pembinaan prestasi atlet tidak perlu dipertanyakan lagi ini.

Lanjut ia sampaikan, atlet binaan Sentra Olahraga Terpadu Kota Solok ini, setiap bulannya memberikan dana pembinaan bagi para atlet sebesar Rp500 ribu setiap bulannya. Selain itu, mereka juga menerima bantuan sepatu dan olahraga setiap tahunnya.

“Dana untuk mengikuti kejuaraan ujicoba atau bertanding juga disediakan. Sementara para pelatih diberikan insentif sebesar Rp1,5 juta per bulan dari APBD Kota Solok. Program inilah yang sangat berpengaruh terhadap prestasi olahraga Kota Solok,” tambahnya.

Ia menjelaskan,  Cabor Atletik memiliki 4 orang pelatih degan jumlah atlet binaan sebanyak 20 orang. Sementara Cabor lainnya masing-masing memiliki 10 orang atlet binaan dengan jumlah pelatih sebanyak 2 orang per Cabor.

“Harapannya stadion Marahadin dan lintasan atletiknya cepat selesai. Bapak Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana juga sudah menyampaikan kepada saya bahwa jogging track di stadion itu akan menggunakan material  tartar sintetis yang tentu akan sangat layak digunakan untuk menggelar kejuaraan atletik tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Ia berharap, pembangunan Stadion Marahadin hendaknya bisa menjadi langkah awal bagi pembangunan fasilitas PPLP Kota Solok yang juga sebenarnya sangat dibutuhkan untuk terus menyemaikan tunas-tunas muda atlet berprestasi Kota Solok dan Sumbar di masa depan.

Dukungan Masyarakat dan Orang Tua

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar, Meifrizon, serta Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Sumbar, Tasliatul Fuadi mengungkapkan rasa salut dan bangganya atas keberhasilan Anwar yang telah bisa menghantarkan Wilna Selfi meraih prestasi maksimal ditengah segala keterbatasan yang ada.

Kadispora Meifizon menilai, dukungan masyarakat terhadap aktivitas latihan olahraga yang berjalan di lapangan pacuan kuda Ampang Kualo, adalah salah satu hal yang sangat penting untuk terus memacu semangat pembinaan prestasi atlet usia dini Sumatra Barat.

“Bidang olahraga ini terlalu besar jika hanya dikerjakan oleh pemerintah saja. Masyarakat, pemerintah dan semua pihak yang memandang penting olahraga perlu bergandeng tangan dan memiliki kepedulian. Sebab ini adalah tugas kita bersama untuk menciptakan generasi bangsa yang kuat, tangguh, dan sehat lewat olahraga,” ucapnya.

Ditambahkan oleh  Sekretaris Dispora Sumbar, Alfiandri, keberhasilan pembinaan prestasi atlet usia dini Sumbar, memanglah  sangat ditentukan oleh komitmen dan dukungan yang diberikan orang tua atlet bagi para buah hatinya tercinta.

“Saya sangatlah paham dan mengerti bahwa para orang tua lah yang sebenarnya sangat berperan penting dalam pencapaian prestasi olahraga atlet. Mereka kadang harus merogoh kocek lebih dalam agar sang anak bisa mengikuti kejuaraan di luar kota atau luar provinsi,” ucapnya.

Ia menyampaikan, jajaran Dispora Sumbar sangat berterima kasih untuk hal itu, sebab menurutnya, selaku perpanjangan tangan pemerintah, Dispora Sumbar maupun pemerintah Kabupaten Kota, kadangkala  pasti memiliki keterbatasan dukungan anggaran untuk mengikutsertakan atlet di kejuaraan-kejuaraan yang digelar di luar Sumbar.

Keterbatasan dana APBD itu, kata dia, tidak jarang akhirnya harus membuat para orang tua atlet harus merogoh kocek pribadi dan berhabis-habis waktu, tenaga dan biaya agar sang anak bisa mengikuti kejuaraan yang akan menjadi ajang pembuktian sejauh mana keberhasilan proses latihan panjang yang selama ini telah dilakukan.

“Ucapan terima kasih setinggi-tingginya bagi para orang tua atlet pelajar Sumbar yang telah rela berhabis-habis biaya, waktu dan tenaga selama ini. Semoga apa yang telah kita lakukan, akan berguna kedepannya, bagi masa depan nusa, bangsa dan negara kita tercinta,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version