“Pelatih berjumlah 34 orang. Proses pendidikan dilakukan menyeimbangan pendidikan umum dan olahraga. PPLP juga menerapkan sistem Drop Out atau DO bagi siswa yang tidak naik kelas. Jika tinggal kelas, Keluar dari PPLP,” ujarnya kepada Haluan Selasa (12/9).
Rafli Efendi menjelaskan, PPLP Sumbar juga terus memantau perkembangan prestasi atlet di dalam dan diluar kelas. Secara akademis maupun prestasi olahraga didalam berbagai hasil pertandingan kejuaraan rutin uji coba atau bahkan hasil pertandingan ujicoba maupun kejuaraan rutin.
Secara umum, sampai Efendi, sebelum diberlakukannya kebijakan refocusing anggaran sejak mula adanya pandemi Covid-19, PPLP Sumbar banyak terbantu dengan adanya berbagai bantuan pengadaan baju atlet atau segala macamnya dari pemerintah daerah.
Namun seiring dengan adanya pemangkasan anggaran, saat ini PPLP Sumbar hanya sanggup memenuhi kebutuhan dasar pokok siswa atlet binaan seperti uang saku, pemenuhan makanan, gizi dan nutrisi harian atlet pelajar Sumbar setiap harinya.
“Di asrama, sudah kita siapkan, mulai dari security, pengawas, teknisi, hingga para ustaz yang kita datangkan untuk pembelajaran dan pembiasaan salat dan mengaji. Kita juga punya mobil sebagai sarana transportasi,” kata dia.
Ia menyebutkan, fasilitas PPLP Sumbar terletak di kawasan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Proses latihan bagi atlet pelajar Sumbar selama ini dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari. Yaitu usai salat subuh serta pada sore harinya secara rutin. “Dari segi lokasi, kadang kami memang sedikit terganggu dengan lokasi yang rawan banjir di Sungai Sapiah. Kalau banjir, kadang air masuk ke asrama dan mengganggu jalannya proses latihan,” ungkap dia.