Dijelaskannya, di Kota Pariaman, Pemko setempat memagangkan calon tenaga kerja yang akan diberangkatkan untuk bekerja di kapal-kapal penangkap ikan.
Langkah yang cukup kongkrit ini, sayangnya belum terlihat sama sekali pada Progul penciptaan 100 ribu wirausahawan besutan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Mahyeldi-Audy.
“Saya kira Pemprov perlu masuk ke pasar kerja. Baik itu sebagai pekerja upahan, atau pekerja Second Employee diluar sistem upah. jadi program 100 ribu entrepreneur baru yang dimaksud itu, perlu masuk ke lini ini,” jelas dia.
Menurut Elfindri, salah satu janji kampanye pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar di Pilgub Sumbar 2019 lalu itu, mesti bisa diukur dengan target -target capaian tertentu.
“Misal berapa jumlah target petani milenial, apa langkah penguatan legalitas usaha mereka, instrumen penguatan nilai tambah dan marketingnya bagaimana. Artinya tidak hanya dari segi supply atau jumlah, Namun juga kemana arah Demandnya,” ucapnya.
Lanjut ia sampaikan, program penciptaan wirausahawan baru yang sedang digaungkan Pemprov Sumbar, juga perlu memaksimalkan modal-modal investasi yang mungkin bisa masuk dari para perantau Minang yang berada di luar daerah.
Upaya ini dinilai lebih masuk akal lantaran para perantau pasti memiliki rasa keterikatan yang begitu kuat dengan Sumatra Barat sebagai tanah kelahiran mereka.