HARIANHALUAN.ID—Puluhan warga Kota Padang terlihat antusias berkonsultasi saat menghadiri seminar kesehatan program kehamilan (promil) dari Kumpulan Perobatan Johor (KPJ) Damansara Malaysia, Minggu (17/9).
Consultant Fertility Obstetrician & Gynaecologist Rumah Sakit Spesialis KPJ Damansara, dr. Mohan Raj yang menjadi pembicara mengatakan seminar ini dihadirkan untuk meningkatkan kesadaran pasangan suami istri (pasutri) agar tidak membuang masa-masa emas untuk bereproduksi.
“Jangan buang masa (waktu). Kehadiran kita untuk mengingatkan agar pasangan yang sudah menikah lebih dari 1 tahun namun belum juga dikarunia buah hati, untuk skrinning (memeriksakan) kesehatan reproduksinya agar ada kesadaran apakah ada masalah reproduksi yang terjadi dan ditemukan solusinya” ujarnya.
Ia menambahkan, sebab jika sudah berusia diatas 40 tahun kemungkinan pasangan untuk memiliki anak sangat kecil dibawah 15 persen.
Ia juga mengapresiasi antusiasme warga Kota Padang yang hadir hari ini untuk terbuka berkonsultasi.
“Ternyata responnya sangat besar. Semoga dari health talk (seminar kesehatan) ini banyak pengetahuan dan ilmu baru yang didapatkan. Dan pesertq yang hadir menyebqrluaskan informasinya kepada masyarakat lain,” ucapnya.
Ditambahkannya, kebanyakan persoalan yang disampaikan peserta seminar hari ini terkait kesuburan dari pihak lelaki.
dr. Mihan Raj juga, menggarisbawahi berbagai faktor yang beresiko mempengaruhi kesuburan.
“Ada yang disebabkan karena kondisi alam sekitar seperti pencemaran udara, pencemaran air, suhu tinggi, bahan kimia hingga racun serangga yang membuat sel sperma berkurang. Kemudian faktor lain seperti lifestyle (gaya hidup), penggunaan kosmetik ataupun mengonsumsi makanan yang mengandung merkuri, radiasi komputer dan gawai, pekerjaan, merokok hingga faktor lainnya,” katanya.
dr. Mohan menambahkan tidak semua masalah penyelesaiannya harus dengan bayi tabung, namun setidaknya seluruh peserta memiliki kesadaran untuk tidak membuang waktu usia produktif dan berusaha mencari pertolongan dengan berbagai cara.
“Usia 40 tahun keatas susah sangat. Walaupun sudah siapkan uang berjuta-juta, kemungkinannya snagat kecil. Jangan abaikan masa itu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan KPJ Malaysia, Darmawi menambahkan program ini diadakan untuk berbagi ilmu terkait kehamilan dan kesuburan kepada masyarakat Sumatra Barat.
“Ini program berkelanjutan kita. Sebelum Covid-19, rutin diadakan tiap bulan. Sekarang kita laksanakan lagi,” ujarnya.
Ia juga memberikan paket promo seharga Rp8,5 juta untuk skrinning kesuburan lengkap untuk pasangan di KPJ Damansara Kuala Lumpur Malaysia.
“Paket ini sudah termasuk tiket pesawat PP untuk 2 orang, biaya pendaftaran, konsultasi dokter, tes hormon anti mullarian, analisis semen, pemeriksaan USG, tinjauan hasil dokter, penginapan di Hotel 3 hari 2 malam, tour libur dan makan,” kata dia.
Bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan pengecekan dapat mendaftar di kantor perwakilan KPJ Damansara di Jalan S. Parman No. 30A Ulak Karang atau di Jalan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) No. 9 Ketaping.
“Pendaftaran dengan harga promo ini dibuka dalam seminggu ini. Peserta bebas kapan berangkat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, salah seorang warga Kota Padang yang telah berhasil memperoleh keturunan melalui proses bayi tabung di KPJ Damansara, Tiara (32) mengatakan sangat puas akan pelayanan di RS tersebut.
“Setelah menunggu 6 tahun dan berikhtiar dengan pengobatan dimana-mana, saya mencoba skrinning dan pengobatan di KPJ Damansara bertemu dr. Mohan Raj. Alhamdulillah sangat sebanding apa yang saya keluarkan dan saya dapatkan. Bahkan saya sangat bersyukur 1 kali proses langsung berhasil,” ujarnya didampingi suaminya, Andre yang menggandeng anak semata wayangnya Azzahra yang saat ini telah berusia hampir 3 tahun.
Ia menambahkan pelayanan dari rumah sakit KPJ Damansara belum pernah ditemuinya di rumah sakit manapun di Indonesia.
“Bahkan pihak RS mau menjemput langsung ke Bandara, dokter yang langsung menyambut pasien di depan pintu membuat saya haru. Dari awal saja mental saya sudah dibuat tenang. Terlepas apapun hasilnya kemudian,” ujarnya.
Kemudian rincian biayanya juga jelas sehingga tidak ada yang membuat pasien kecewa.
“Kebetulan waktu itu pertama kali menginjakkan kaki di Malaysia. Kita menggunakan jasa travel Diva Ikhlas. Pengobatan sekaligus jalan-jalanlah,” ujarnya.
Bagi pejuang garis dua, sambungnya tidak salah mencoba ikhtiar dengan jalan ini.
“Mungkin persoalan dan solusi masing-masing individu berbeda-beda, ini salah satu ikhtiar yang juga bisa diupayakan pasangan lain,” ucapnya menutup. (h/yes)