Vice President New Renewable Energy Operational and Maintenance Planning and Control PLN Indonesia Power (IP) Wasis Jati Waskitho mengatakan, PLN Indonesia Power sebagai subholding dari PLN Group telah mengelola 575 megawatt (MW) atau 24 persen dari 2,3 gigawatt (GW) energi panas bumi yang sudah dikembangkan di Indonesia.
“PLN IP mengelola pembangkit geothermal milik PLN di seluruh Indonesia mulai dari PLTP Ulubelu di Tanggamus Lampung, PLTP Gunung Salak di Bogor, PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat di Garut, PLTP Lahendong di Manado, Sulawesi Utara dan PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur. Seluruh pembangkit geothermal yang dikelola PLN IP mempunyai capacity factor mencapai hampir 90 persen atau paling tinggi dibandingkan pembangkit EBT lainnya,” ucap Wasis dalam Talkshow Festival LIKE bertajuk Potensi Geothermal dalam Program EBT, Minggu (17/9).
Wasis juga memastikan, komitmen PLN IP untuk mengintensifkan pemanfaatan pembangkit panas bumi yang sudah ada. Pihaknya siap mendukung upaya pemerintah yang telah menetapkan WKP sebagai bagian pemetaaan potensi geothermal di Indonesia.
Di antaranya Danau Ranau di Sumatera Selatan dan Lampung Barat sebesar 20 MW, Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat sebesar 2×20 MW, Gunung Ungaran di Jawa Tengah 55 MW, Kepahiang di Bengkulu sebesar 2×55 MW, Oka Ile Ange di NTT dengan 2×5 MW, Gunung Sirung di NTT sebesar 5 MW, Tulehu di Maluku Tengah dengan 2×10 MW, Atadei 2×5 MW di Nusa Tenggara Timur, serta Songa Wayaua di Halmahera Selatan dengan kapasitas 2×5 MW.
“Ini adalah potensi-potensi yang sudah dipetakan dan akan dilaksanakan beberapa tahun mendatang. Studinya sudah ada dan potensinya sangat banyak. Perencanaan ke depan di seluruh Indonesia hampir semuanya ada,” tutup Wasis. (*)