Pertimbangan ini, pasti telah dipikirkan oleh JICA sebelum memutuskan melanjutkan pembangunan trase 1 jalan tol Pangkalan-Payakumbuh yang notabene informasinya akan dilakukan dengan cara melubangi bukit dan membuat terowongan sepanjang 27 Kilometer.
“Aspek keamanan publiknya mesti dikaji serius. termasuk kajian aspek Biodiversity flora fauna yang hidup di sekitaran hutan. Saya pikir keputusan JICA lahir karena mereka mempertimbangkan konflik dengan masyarakat, lingkungan dan situasi sumbar yang rawan gempa,” pungkasnya. (h/fzi)