Dokter ahli yang juga menjadi narasumber dalam Genbest Talk ini, dr. Shane Tuty Cornish mengajak peserta, khususnya Gen-Z, untuk mengubah perilaku dengan mengurangi konsumsi makanan kemasan terutama yang mengandung gula, garam, dan lemak tinggi.
“Makanan cepat saji itu memang enak tapi tinggi sekali kandungan gula, garam, dan lemak. Biasanya karbohidratnya tinggi dan proteinnya sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Padahal protein itu penting biar kita bertenaga bisa beraktivitas dan juga dapat mencegah stunting,” ujar Shane.
Menurut Shane, jika anak muda mengonsumsi makanan kemasan setiap hari selama bertahun-tahun maka mereka bisa terkena penyakit yang biasanya menyerang orang tua. Misalnya saja, anak muda berumur 20 tahun sudah terkena darah tinggi dan serangan jantung, atau di usia 40 tahun sudah stroke, diabetes, hingga obesitas.
“Pokoknya penyakit-penyakit orang tua jadi penyakit anak muda. Bahkan ketika mereka nanti punya bayi, bayinya bisa kena stunting juga,” ujarnya.
Oleh karena itu, Shane menyebut, penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, yakni mengonsumsi makanan bergizi dengan cek Isi Piringku. Komposisi asupan yang sehat berdasarkan Isi Piringku, yaitu setengah piring berupa sayur dan buah-buahan, setengahnya lagi berisi nasi atau karbohidrat dan protein.
Selain itu, perilaku yang harus diubah adalah kebiasaan merokok, terutama di kalangan pria muda. Shane mengajak perempuan muda calon ibu untuk lebih selektif memilih calon suami dengan memilih pasangan yang suka mengonsumsi sayur atau buah serta tidak merokok.