Panglima TNI dan Kapolri Minta Vaksinasi di Sumbar Dipacu Menjelang Nataru

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat meninjau Gebyar Sumdarsin di kawasan GOR H Agus Salim, Padang, Rabu (3/11). IST

PADANG, HALUAN — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk bersiaga menghadapi potensi lonjakan Covid-19 menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru). Salah satu upaya untuk mengantisipasinya adalah dengan mempercepat realisasi vaksinasi Covid-19 di setiap kabupaten/kota.

Penekanan itu disampaikan Panglima TNI dan Kapolri saat meninjau pelaksanaan Gebyar Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) di kawasan GOR Haji Agus Salim Kota Padang dan di seluruh kabupaten/kota secara virtual, Rabu (3/11). Keduanya juga memimpin rapat tertutup terkait penanganan pandemi di Sumbar bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, Pemda dan masyarakat tidak boleh lengah dengan kondisi penularan Covid-19 yang saat ini mulai melandai. Sebab, bila masyarakat kembali abai dengan bahaya Covid-19, maka lonjakan kasus berpotensi kembali terjadi.

Hadi menambahkan, sejumlah negara di berbagai belahan dunia mulai mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19, termasuk di negara dengan realisasi vaksinasi Covid-19 di atas 65 persen. Ia memisalkan, peningkatan kasus baru di Singapura yang telah melakukan vaksin untuk dosis pertama dan kedua bagi 80 persen warganya.

“Yang menjadi kesamaan di antara negara tersebut bahwa relaksasi kegiatan sosial yang telah diterapkan ternyata tidak diikuti dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan masker dan menjaga jarak, sehingga terjadi penambahan kasus,” kata Hadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/11).

Meski demikian, menurut Hadi, dengan capaian realisasi vaksin yang sudah tinggi, maka tingkat fatalitas atau kematian akibat Covid-19 akan tertekan. Seperti kondisi yang saat ini terjadi di Inggris, meski mengalami lonjakan kasus, tapi angka kematian dan angka kritis tidak setinggi saat awal 2021 lalu, karena capaian vaksinasi yang hampir merata.

Hadi pun mendorong agar Pemprov Sumbar terus mempercepat vaksinasi, terlebih di sejumlah daerah yang mengalami tren kenaikan kasus positif Covid-19, seperti di Kota Padang Panjang, Pariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok, Sijunjung, Dharmasraya dan Pasaman.

“Salah satu upaya untuk menekan pandemi adalah vaksinasi. Saat ini, 21 Ibu Kota Provinsi sudah mencapai vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen. Sedangkan Kota Padang sendiri baru mencapai 57 persen, dengan nomor urut 32 dari 34 Ibu Kota Provinsi,” katanya.

Hadi pun meminta agar tokoh masyarakat dan tokoh agama terus mengajak dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksin Covid-19 dalam melindungi diri. Termasuk juga dalam upaya menekan kasus dan pengedalian pendemi.

“Vaksin adalah salah satu upaya yang harus kita optimalkan dalam menekan pandemi. Vaksin perlu mendapat perhatian karena sampai saat ini saya melihat masih ada masyarakat yang belum percaya vaksin dan masih ada masyarakat yang takut divaksin,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat tetap waspada dan tidak lengah dalam penanganan dan pengendalian Covid-19. Termasuk dalam mengantisipasi lonjakan kasus pada momentum Nataru.

“Pesan Presiden, kondisi angka harian yang saat ini sudah bagus bisa berubah, kalau kita lengah, setiap libur maka ada peningkatan, pada bulan Juli kasus harian mencapai 56 ribu, tapi hari ini pada angka 612. Ini harus dipertahankan,” kata Listyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/11).

Ia menekankan, agar Pemda menyiapkan antisipasi di jalur masuk provinsi, seperti lintasan bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, dan lain sebagainya dalam mencegah adanya lonjakan mobilitas masyarakat yang hendak kembali ke kampung halaman saat Nataru. Sedangkan khusus pada momen tahun baru, Pemda diminta untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang dapat memicu kerumunan.

“Kegiatan pesta akhir tahun terkait dengan konser dan perayaan, mohon dihindari untuk mengantisipasi lonjakan. Mohon disesuaikan dengan SOP yang sudah diatur di posko bandara, jalan raya, dan pelabuhan. Lalu, masifkan aplikasi PeduliLindungi. Kegiatan ibadah harus dibicarakan, mana yang dilaksanakan virtual dan langsung, ibadah bisa berjalan tapi laju Covid-19 bisa dijaga,” ujarnya lagi.

Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dalam rapat tertutup dengan Panglima TNI dan Kapolri melaporkan bahwa capaian vaksinasi Covid-19 di Sumbar terus meningkat. Apalagi, Pemprov saat ini tengah menggencarkan Gebyar Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) dengan sasaran penerima yang masif.

“Alhamdulillah dengan upaya-upaya yang dilakukan, serta kolaborasi semua pihak, khususnya Pemprov Sumbar, Polda Sumbar, dan Korem 032 Wirabraja melalui program Sumbar Sadar Vaksin, maka capaian di Sumbar mengalami tren peningkatan ke angka 36 persen. Target 70 persen di akhir tahun optimis bisa dicapai,” ujar Mahyeldi. (h/sdq/tio)

Exit mobile version