Kemudian, berdasarkan pemetaan yang sudah dilakukan oleh Polres jajaran sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan, terdapat TPS dengan kategori sangat rawan, 424 TPS kategori rawan dan sisanya 17.117 TPS kurang rawan.
“Dari data tersebut, kita telah memahami tantangan dan beban tugas yang akan dihadapi, sehingga untuk mengatasi tantangan tersebut, kita perlu menerapkan kebersamaan, sinergi, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi sebagai pendekatan yang efektif,” ucapnya.
Dalam mengevaluasi pelaksanaan Operasi Mantap Brata Singgalang 2014 dan 2019, maka terdapat beberapa permasalahan yang pernah terjadi, dari permasalahan dalam penyelenggaraan pemilu sebelumnya dan potensi kerawanan yang terus berubah seiring dengan meningkatnya dinamika dalam penyelenggaraan pemilu setiap tahunnya.
“Untuk mencapai tujuan dari Operasi Mantap Brata Singgalang 2023-2024 sangat diperlukan kebersamaan, sinergitas, komunikasi dan koordinasi antar lembaga/instansi. Harapannya, permasalahan yang pernah terjadi tidak akan muncul kembali, namun apabila permasalahan tersebut timbul kembali kita harus bersiap menghadapinya dengan cepat dan risiko seminimal mungkin,” ujarnya.
“Hal ini mengharuskan kita untuk merumuskan langkah-langkah antisipatif yang solid guna menjamin kelancaran pelaksanaan operasi tersebut,” tuturnya.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian paparan oleh Karo Ops Polda Sumbar, Dirintelkam Polda Sumbar, KPU Sumbar dan Bawaslu Sumbar. (*)