BUKITTINGGI,HARIANHALUAN.ID —Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Mohammad (UM) Natsir Bukittinggi bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang sepakat untuk memperkuat jalinan kerjasama dalam bidang pengawasan peredaran makanan dan obat-obatan yang ada di pasaran dan dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Komitmen itu dipertegas dengan penandatanganan MoU 4 Poin rencana aksi kerjasama antara UM Natsir YARSI Bukittinggi dengan BPOM Padang disela Studium Generale bertajuk Tantangan Pengawasan Obat dan Makanan di Era Digital yang diisi Kepala Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Drs, Abdul Rahim, Apt, M.Si selaku narasumber Kamis (5/10/2023) lalu.
Rektor UM Natsir Bukittinggi, Afridian Wirahadi Ahmad, SE, M.Sc, CA. mengatakan, dalam jangka waktu lima tahun kedepan, BPOM Padang bersama UM Natsir Bukittinggi khususnya Program Studi (Prodi) Farmasi, sepakat menjalankan 4 program remcana aksi bersama.
“Yatu program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Melalui Sadar Pangan Aman (Germas-SAPA), Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) obat dan makanan, Penelitian pengkajian pengembangan obat makanan dan palatihan atau workshop kegiatan pendidikan,” ujarnya kepada Haluan Minggu (8/10).
Tokoh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Isalam (KAHMI) Sumbar ini menegaskan, UM Natsir Bukittinggi selaku perguruan tinggi perlu ambil bagian dalam upaya mengawasi, mengembangkan dan melakukan penelitian terkait keamanan produk obat dan pangan.
Apalagi, tantangan pegawasan obat dan makanan, diprediksi bakal kian meningkat ditengah perkembangan dunia digital yang sudah menembus batas-batas geografis negara.