Oleh: Hatta Syamsuddin, Lc
Marilah kembali kita bersyukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita peluang pahala begitu besar di bulan Ramadhan yang mulia ini. Mari meniti hari demi hari di bulan ini, dengan kesungguhan amal dan kekhusyukan dalam hati kita.
Sepenuh doa keselamatan dan kesejahteraan semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang memberikan contoh begitu jelas kepada kita, bagaimana mengisi bulan Ramadhan dengan penuh amal kebajikan.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah ….
Bulan Ramadhan identik juga dengan bersemangatnya kaum muslimin dalam membayarkan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal. Karenanya, menjadi suatu hal yang penting bagi kita, untuk mengkaji kembali beberapa hal penting terkait zakat.
Zakat secara bahasa berasal dari padanan kata : an-nama ( tumbuh), al-barokah (keberkahan), az-ziyadah (tambahan), dan at-thoharoh (kesucian). Secara filosofis, seluruh arti padanan kata zakat cukup menggambarkan dari hakikat zakat yang sesungguhnya.
Adapun secara istilah, selain zakat kita juga sering mengenal infak dan sedekah. Ketiganya mempunyai pengertian dan penekanan yang berbeda, meskipun kata ‘shodaqoh’ dalam al-quran juga terkadang diartikan sebagai zakat. Berikut pengertian zakat, infak dan sedekah secara singkat :
• Zakat adalah kewajiban atas sejumlah harta tertentu, dengan kadar tertentu (nishob), yang diberikan untuk kelompok tertentu (mustahiq) dan dalam waktu tertentu (haul).