Pada kesempatan tersebut, Nofiyanti juga menyampaikan permintaan maaf dari Pj. Walikota yang tidak bisa menghadiri kegiatan ini karena diwaktu bersamaan sedang berlangsung Upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Balikota.
“Salam maaf dari Pj Walikota kami sampaikan karena saat ini sedang berlangsung upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Balikota. Secara pemerintahann kami ucapakan selamat datang kepada Bapak Abdul Hadi Hamka. Selamat datang Pak, inilah kota dimana Buya Hamka menjalani proses kehidupan beliau,” ucapnya.
Dr. Derliana dalam sambutannya mengatakan bahwa momentum peringatan sumpah pemuda mesti dibarengi dengan semangat kepemudaan yang telah dahulu dicontohkan oleh para pahlawan. Salah satunya oleh Buya Hamka.
Sebagai pahlawan Nasional, Buya Hamka telah mengukir sejarah dengan tinta perjuangan lewat tulisan dan dakwahnya. Derliana juga berkisah bahwa Buya Hamka dan Kauman merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dilepas atau dipisahkan.
Ia menekankan kepribadian buya Hamka, cara hidup buya Hamka berawal dari Pondok Pesantren Kauman yang dulu bernama Tabligh School.
“Hamka dalam perjalanan hidupnya tidak bisa lepas dari Kauman. Bagaimana lika liku kehidupan Hamka itu berada di Kauman. Kita mengangkat ini semua untuk mengenang kembali sosok buya Hamka. Masa muda Hamka hingga masa-masa paling sulit Hamka, Ia habiskan di Kauman ini,” jelasnya.