Personel yang terkena siram bensin itu, Aipda Andres Pranata dari rambutnya sampai ke dadanya, sehingga rekannya berusaha menyelamatkan karena takut dibakar oleh keluarga pelaku.
Tak tahunya, muncul pelaku dari dalam rumah membawa satu botol bensin sambil mengejar petugas. Demi keselamatan personel, Andres pranata meminta bantuan ke Polsek Luki. Beberapa menit, mobil patroli dengan berpakaian dinas lengkap tiba di lokasi dan berusaha mengamankan pelaku. Saat itu juga, petugas diserang oleh keluarga pelaku dengan cara mengeroyok.
Kondisi yang tidak memungkinkan, personel Polsek Luki balik kanan dan menyampaikan kepada pimpinan, Kapolsek Kompol Lija Nesmon. Keesokan harinya, Kapolsek secara persuasif membujuk semua keluarga pengeroyokan dan penyiraman bensin agar menyerahkan diri ke Polsek Luki. Akhirnya, sebanyak lima pelaku (satu keluarga) datang menyerahkan diri.
Lija Nesmon menjelaskan, personel yang mengalami memar dibagian pundak dan ada juga yang terkena benda dibagian kepala, karena mendapatkan penolakan dari keluarga pelaku.
“Ini perbuatan tidak manusiawi, karena anggota saya mau dibakar dengan menggunakan bensin yang telah disiapkan, ditambah dikeroyok oleh satu keluarga,” ujar Lija.
Akibat kejadian itu, kata Kapolsek, anggota dibawa ke RS Bhayangkara dan membuat laporan pengeroyokan yang dilakukan oleh keluarga pelaku penganiayaan itu. “Kami telah amankan R dan tiga kakaknya, serta satu ayahnya. Kini kasusnya masih dalam penyidikan,” ucapnya. (*)