PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang telah merampungkan rencana induk pengembangan wisata Kota Tua Padang dengan konsep destinasi wisata sejarah dan budaya. Sajian baru wisata heritage ini ditargetkan menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya berkelas internasional di Sumatera Barat.
Sejauh ini terdapat sekitar 27 bangunan bersejarah yang telah dijadikan Cagar Budaya di kawasan Kota Tua. Dan masih ada sekitar 57 sampai 100 bangunan lagi yang tengah disiapkan menjadi cagar budaya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, sehari setelah dilaksanakannya penyerahan dokumen Masterplan pengembangan Kota Tua Padang, pihaknya bersama komunitas, Pokdarwis, Badan Pengelola, pelaku wisata setempat langsung melaksanakan simulasi perjalanan jelajah wisata budaya dan sejarah Kota Tua Padang Kamis (9/11) kemarin.
“Simulasi Walk Heritage di Kota Tua Padang, diikuti jajaran Dinas Pariwisata Sumbar, Kota Padang, dan peserta sosialisasi Masterplan. Simulasi jelajah Kota Tua dipandu oleh saudara Ubay dari Komunitas Heritage Kota Tua Padang,”ujarnya kepada Haluan Jumat (10/11).
Luhur Budianda menjelaskan, simulasi perjalanan wisata sejarah Kota Tua Padang, dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri puluhan situs-situs cagar budaya yang ada. Mulai dari bangunan lama Bank Indonesia, gedung Geo Wehry Co, hingga ke Masjid Muhammadan yang telah menjadi saksi bisu peradaban Multi Etnis yang ada di kawasan tersebut.
Berdasarkan simulasi Tour perjalanan wisata budaya dan sejarah yang telah dilakukan, kawasan Kota Tua Padang yang terletak persis di pinggir sungai Batang Arau ini, dinilai sangat potensial dan layak untuk dijadikan destinasi wisata sejarah masa lalu yang bisa dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Padang.