Namun demikian, sebelum dijadikan sebagai salah satu paket wisata premium yang bisa ditawarkan kepada wisatawan, kawasan Kota Tua Padang perlu sedikit sentuhan dan penataan yang meliputi penetapan rute baku perjalanan tour wisata sejarah, rekayasa arus lalu lintas, penyediaan moda transportasi umum, hingga penataan kawasan ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha pariwisata.
“Kita juga berharap potensi keberadaan Sungai Batang Arau dan View kapal-kapal yang ada di sekitar Kota Tua Padang bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik, Minimal kapal-kapal yang ada disana bisa dijadikan sebagai restoran atau cafe terapung atau sebagainya,” ucapnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Sumbar, Doni Hendra menambahkan, kawasan wisata budaya dan sejarah Kota Tua Padang, akan dikembangkan sebagaimana penataan kawasan Kota Tua Semarang di Provinsi Jawa Tengah.
Selain menyajikan wisata perjalanan sejarah masa lalu yang terkandung di puluhan bahkan ratusan bangunan bersejarah yang ada bagi wisatawan, kata Doni, kawasan wisata sejarah dan budaya Kota Tua Padang, ke depannya juga akan dilengkapi dengan kawasan ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha pariwisata.
“Akan ada semacam kedai-kedai makanan dan minuman berarsitektur lama. tenant penjualan souvenir khas Kota Tua Padang. homestay, wisma penginapan dan sebagainya. Kita berharap ini adalah langkah awal kolaborasi kita untuk mengembangkan wisata sejarah masa lalu Kota Tua Padang,” jelasnya.
Doni mengatakan, di kawasan Kota Tua Padang, memang masih ada beberapa reruntuhan bangunan sisa gempa besar yang melanda Kota Padang pada tahun 2009 lalu. Namun Bangunan-bangunan yang belum sempat diperbaiki itu, juga menyimpan nilai sejarah tersendiri yang bisa diceritakan kepada para wisatawan