“Dulu kita melihat ada jalur kereta api disini, kalau boleh akan kita hidupkan kembali sampai ke UBH, UNP sehingga kawasan wisata ini bisa benar-benar terletak di pusat kota dan memudahkan wisatawan yang menginap di hotel-hotel yang di dekat sini. Dengan adanya Masterplan ini, kita berharap pengembangan wisata sejarah akan lebih terarah dan singkon lagi” ungkapnya,
Ia menambahkan, rencana pengembangan Kota Tua ini sejatinya tidak hanya untuk wisata semata, namun juga upaya untuk merawat dan mewariskan nilai-nilai sejarah untuk generasi selanjutnya.
Oleh karena itu, Mahyeldi mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan kawasan Kota Tua.
“Ini adalah langkah awal bagi kita untuk mengembangkan wisata sejarah di Kota Padang. Ada banyak hal yang perlu disampaikan kepada generasi muda kita atau banyak orang tentang situs-situs sejarah yang ada di Kota Tua Padang,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa juga telah melantik Badan Pengelola Kota Tua yang akan bertugas dalam memastikan keberlangsungan pengembangan wisata Kota Tua kedepannya. ”Ini menandakan bagaimana kita serius melakukan penataan dan pengembangan kawasan wisata Kota Tua,” katanya.
Menurut Hendri, penataan Kota Tua merupakan salah satu dari 11 program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, yaitu melanjutkan pengembangan kawasan wisata terpadu Gunung Padang, pulau-pulau kecil, dan wilayah timur Kota Padang.