“Kalau masih ada yang tidak cabut ba’iat, saya akan menerapkan penegakan hukum negara yang sekeras kerasnya,” ucapnya.
Ia menuturkan, Polda Sumbar bersama dengan Densus 88 AT Polri, Danrem dan unsur pemda, serta Forkopimda lainnya sudah sepakat untuk hal tersebut. “NKRI harga mati, Pancasila harus dijunjung tinggi,” ujarnya.
Lanjut Kapolda, terkait ancaman dan bahaya dari radikalisme dalam bentuk apapun sangatlah jelas, karena membuat situasi menjadi distabilitas dan meresahkan masyarakat. “Teror dalam bentuk apapun, dalam eskalasi apapun itu meresahkan masyarakat,” katanya.
Apalagi sebut Kapolda, saat ini akan memasuki Lebaran. Dimana orang Minang memiliki adat, budaya, tradisi mudik. Kemudian dua tahun lalu mudik dilarang oleh pemerintah dan tahun ini diperbolehkan untuk mudik, sehingga pasti pemudik jumlahnya akan melimpah.
“Oleh karena itu jaminan keamanan, ketertiban harus betul-betul bisa kita wujudkan. Terutama oleh jajaran Polda maupun Korem,” tuturnya. (*)