Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi Ditutup, Guna Memperlancar Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi

Personel kepolisian mengalihkan pengendara yang akan melalui jalur alternatif Padang-Bukittinggi via Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Ini dilakukan untuk mempelancar arus di sekitar lokasi posko evakuasi. IST

PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID — Untuk membantu kelancaran proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi, pihak kepolisian menutup jalur alternatif Padang-Bukittinggi via Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Dalam hal ini, Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Padang Panjang melakukan penutupan khususnya bagi kendaraan roda empat.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto melalui Kasat Lantas, AKP Aldy Lazzuardy mengatakan, pihaknya mengambil tindakan ini agar mempermudah tim evakuasi dan ambulans dalam membawa korban erupsi menuju fasilitas kesehatan terdekat, baik itu Padang Panjang maupun Bukittinggi.

“Apabila jalur dibuka untuk umum maka akan terjadi penumpukan arus lalu lintas di sekitar lokasi posko penanganan bencana yang berlokasi di Kantor Wali Nagari Batu Palano. Takutnya nanti akan meperlambat penanganan terhadap korban erupsi yang ditemukan,” katanya, seperti dilansir dari Tribratanews Polda Sumbar, Selasa (5/12).

Dirikan Dapur Umum

Di sisi lain, guna membantu korban erupsi Gunung Marapi, Polda Sumbar mendirikan dapur umum di lokasi evakuasi. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam dan petugas yang melaksanakan evakuasi akibat erupsi tersebut.

Kabid humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, dapur umum ini menjadi pusat bagi Polda Sumbar dalam menyediakan makanan bagi warga yang kehilangan akses ke sumber daya pokok.

Selain itu, dapur umum ini juga merupakan pusat penyediaan makanan bagi mereka yang membutuhkan bantuan, terutama warga terdampak, dan sebagai upaya memberikan dukungan kemanusiaan.

“Petugas kepolisian bekerja keras untuk memastikan distribusi makanan berjalan lancar, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen polisi dalam menjaga keamanan, tetapi juga menunjukkan solidaritas dan empati terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat setempat,” katanya.

Ia menerangkan, langkah ini menunjukkan sinergi antara pihak kepolisian, TNI, instansi pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam. Dapur umum ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang signifikan kepada warga yang terisolasi atau kehilangan akses ke sumber daya pokok akibat erupsi Gunung Marapi.

“Polda Sumbar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk badan penanggulangan bencana dan TNI untuk memastikan bahwa bantuan dan dukungan mencapai sasaran dengan efektif. Keterlibatan aktif kepolisian dalam membuka dapur umum ini menjadi cermin keberlanjutan upaya bersama dalam mengatasi dampak krisis alam,” katanya. (h/tbt)

Exit mobile version