PADANG, HARIANHALUAN.ID – Duka Palestina adalah duka kita semua. Perjuangan merebut kembali kemerdekaan Palestina dari Israel menjadi tugas kita bersama. Sebab Palestina yang kini luluhlantak akibat bombardir yang dilakukan Israel masih memiliki jutaan rakyat yang berhak untuk hidup merdeka.
Puluhan ribu anak dan masyarakat sipil Palestina, telah syahid akibat serangan membabibuta Israel. Bahkan berbagai fasilitas umum pun dihancurkan tanpa perikemanusiaan. Mereka, rakyat Palestina membutuhkan uluran tangan kita semua, agar mereka kembali bisa menikmati kemerdekaannya.
Ada banyak kisah di balik perjuangan Fikri, salah seorang relawan Indonesia yang dikirim ke Palestina melalui Lembaga Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) Indonesia.
Setelah RS Indonesia di Gaza tak lagi beroperasi karena rusak parah dibombardir Israel, Fikri bersama rekannya sesama relawan Reza, kini fokus untuk membantu para pengungsi di sekitar RS Indonesia di Gaza. Setiap hari, tugas mereka adalah berbelanja bahan makanan, memasak dan membagikan makanan pada pengungsi.
“Kami sudah buang rasa takut sejak memutuskan untuk memutuskan menjadi relawan di sini, meski setiap hari dihadapkan pada ancaman kematian akibat perang. Semuanya kami serahkan pada Allah. Hanya Allah yang melindungi dan akan menyelamatkan kami. Dan kami pun kuat adalah berkat doa dari masyarakat Indonesia semua,” kata Fikri.
Fikri sempat bercerita melalui Zoom Meeting bersama para peserta bedah buku ‘Menghimpun Kebesaran Allah’ yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) dan MER-C di Aula FK UNAND, pada Minggu (10/12).
Moderator bedah buku Dr. dr. Yusri Dianne Jurnalis, SpA (K) (Pembina MER-C Padang) dan dr Muhammad Reza Saputra, SpOT (Ketua MER-C Padang) menuntun jalannya acara yang ikuti ratusan simpatisan Palestina dari berbagai wilayah di Sumbar.
Tampil sebagai Pembicara pada kesempatan itu dr Arief Rachman, SpRad : Presidium MER-C Indonesia, Ir Edi Wahyudi Darta: Manager Site RS Indonesia, Dr. H. Gusrizal Gazahar, Lc., M.Ag. Datuak Palimo Basa : Ketua MUI Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Yaswirman, MA : Ketua Dewan Dakwah Sumatera Barat dan Prof. Dr. dr. Afriwardi, SH, Sp.KO, MA : Dekan Fakultas Kedokteran Unand.
Bagaimana biaya hidup para relawan di sana? Bagaimana juga membiayai makan para pengungsi dan tenaga medis itu?
Inilah kebesaran Allah yang dirasakan oleh Tim MER-C Indonesia. Penggalangan dana yang mereka lakukan untuk Palestina mendapat respon luar biasa dari warga Indonesia yang ikut merasakan duka Palestina.
“Berapapun biaya semaksimal mungkin kami kirim. Soal penggunaan di sana, tak perlu pakai prosedur resmi lagi karena keadaan darurat. Apalagi sekarang sudah memasuki musim dingin. Suhu di sana tak main-main, minus 10 derajat hingga minus 15 derajat celcius. Jadi, jika ada yang dibutuhkan segera beli, pakai dana yang dikirim,” kata dr Arief Rachman, SpRad., Presidium MER-C Indonesia pada kegiatan bedah buku tersebut.
“Rumah Sakit Indonesia yang kini tak beroperasi lagi karena mengalami kerusakan sudah kami data. Ada beberapa bagian yang sudah kami data untuk direnovasi. Antara lain, generator, pintu masuk, kamar bedah dan ruangemergency,” kata Ir Edi Wahyudi Darta: Manager Site RS Indonesia
Ia merasakan semua yang dialaminya adalah karena kebesaran Allah. Semuanya adalah misteri Illahi, bagaimana semua tim relawan dan tim medis di Palestina, bisa bertahan hidup dan menjalani semua yang terjadi.
“Ini adalah perjuangan kita sepanjang hidup. Juga merupakan kepedulian kita warga Sumbar terhadap Palestina. Semoga ini menjadi nilai baik kita di mata Allah SWT,” kata Gusrizal Gazahar.
Pada kesempatan itu, juga digelar doa bersama dan penggalangan donasi baik secara langsung maupun melalu hasil penjualan buku buku ‘Menghimpun Kebesaran Allah’ tersebut. (h/atv)