Pasbar Baru Akan Kucurkan untuk Rumah Rusak Sedang

Salah satu rumah rusak berat yang sudah diperbaiki oleh BPBD Pasbar. Osniwati

PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar) baru akan menyalurkan bantuan untuk rumah rusak sedang dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) sebesar Rp23,4 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan setahun yang lalu untuk korban gempa untuk 1.171 unit rumah rusak sedang.  

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Asri Hamdi, mengaku, sudah melakukan tahapan-tahapan verifikasi dan validasi  lapangan terhadap data kerusakan ini. Namun, pihaknya tetap mengacu kepada aturan yang telah ditentukan, sehingga langkah yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku. 

“Tentunya kita akan terus berproses dalam penyaluran bantuan rumah rusak sedang ini. Memang kita diberikan tenggat waktu selama dua tahun. Sekarang sudah berjalan satu tahun dan target yang diberikan kepada kita sampai akhir tahun ini yakni Desember,” kata Asri Hamdi yang bertanggung jawab untuk menyalurkan bantuan gempa untuk rumah rusak sedang ini.

Ia mengajak semua stakeholder terkait lainnya untuk bekerja sama menuntaskan bantuan rumah rusak sedang tersebut. Mulai dari jorong, wali nagari, verifikator, dan stakeholder terkait lainnya, sehingga tahapan demi tahapan sesuai dengan prosedur dan tidak melanggar hukum.

Sementara itu, Kepala BPBD Pasbar, Armi Ningdel, melalui Kepala Bidang Rehab Rekon, Refi, menyebut, pihaknya saat ini sudah merealisasikan hampir 82,97 persen. 

Menurut Refi data rumah rusak berat yang tercantum dalam Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 188.45/533/BUP-PASBAR/2022 sebanyak 1.111 unit rumah, dari jumlah itu telah dilakukan verifikasi dan validasi sesuai Surat Perintah Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Barat Nomor 360/336/SPT/BPBD/2023 memerintahkan tim teknis untuk melakukan verifikasi dan validasi.

Dari 1.111 unit rumah tersebut di atas 834 unit rumah dinyatakan status rusak berat. Sebanyak 277 unit rumah dinyatakan turun status dengan rincian rusak sedang, 131 unit rumah rusak ringan 89 unit, rumah tidak rusak 17 unit rumah, dan tidak bisa diverifikasi 5 unit rumah (tidak ada foto awal). 

Ada juga yang bermasalah (NIK dan KK) 16 unit rumah, ganda 11 unit rumah, dan tidak ditemukan 8 unit rumah. Sebanyak 2 unit rumah telah menerima bantuan dari pihak lain (sesuai dengan surat BPBD Provinsi Sumatera Barat nomor 360/742/RR/BPBD/2023 perihal kendala dalam melaksanakan dana bantuan stimulan korban gempa tanggal 20 Juli 2023. Pada poin B dinyatakan masyarakat korban gempa yang menerima bantuan stimulan dan telah menerima bantuan dari dana lain harus dikembalikan).

Dari 834 unit rumah sebanyak 592 unit rumah sudah proses pembangunan serta pembayaran dengan rincian Sistem Pembangunan Reimbursement 133 uni rumah (selesai 100 persen pembangunan). Sistem Pembangunan Reimbursement Aplikator 174 unit rumah (selesai 100 persen pembangunan). Sistem Pembangunan Swakelola Mandiri 285 unit rumah (sesuai progres dibawah 100 persen pembayaran). 100 unit rumah sudah siap pembuatan RAB oleh TFL dengan sistem pembangunan Swakelola Mandiri. Dari 834 unit rumah masyarakat korban gempa yang telah ditangani sebanyak 692 unit rumah dan yang menerima bantuan dari pihak lain. Sebanyak 2 unit rumah yang akan di proses pembuatan RAB sebanyak 140 unit. 

“Data rekap ini kami susun per tanggal 10 Januari. Namun masih ada data tambahan yang menjadi tugas kita ke depan. Tetapi kerja sama semua pihak termasuk jorong dan wali nagari memang sangat kita harapkan,” katanya. (h/ows)

Exit mobile version