Berdasarkan Analisis citra satelit Sentinel yang dipadukan dengan pengamatan dari Google Earth, Citra Spot 6, dan SAS Planet. kata Juned, terdapat lahan terbuka yang cukup luas di Sumatera Barat. Kondisi ini ditengarai menjadi penyebab banjir dan longsor yang sering menerjang Sumbar.
Ia mengungkapkan, jumlah lahan terbuka di Sumbar selama tahun 2023 , tercatat memiliki total luas wilayah 91.375 hektar di berbagai fungsi kawasan. Rinciannya seluas 889 hektar berada di kawasan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Hutan Alam,
Seluas 12.269 hektar di kawasan PBPH Hutan Tanaman Industri (HTI), 30.138 di kawasan hak guna usaha (HGU), 9.601 di wilayah izin usaha pertambangan, serta yang paling luas berada di kawasan hutan dengan total 38.478 hektar.
“Penyebab lahan terbuka diantaranya adalah penyiapan untuk kawasan pertanian, land clearing, hingga kegiatan penambangan. Kondisi ini menjadi penyumbang ketidakmampuan tanah untuk menyerap air,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, aktivitas pertambangan yang biasa dilakukan di wilayah perairan sungai, merupakan salah satu penyebab utama terjadinya banjir di sejumlah daerah.
Aktivitas itu, memicu terjadinya penumpukkan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai. Sehingga di saat hujan lebat, sungai akhirnya tidak mampu menampung debit air hingga akhirnya meluap.