Jalan yang terban ini kondisinya cukup parah mencapai 65 persen badan jalan. Akibatnya kendaraan yang lewat dari Padang ke Pessel atau sebaliknya, harus bergantian sistem buka tutup.
Melihat kondisi jalan yang kerusakannya cukup parah di salah satu nagari di Kecamatan Koto XI Tarusan itu, Mahyeldi hanya bisa terpana dan menyaksikan kondisi jalan dari ujung satu ke ujung lainnya.
Tidak jauh dari lokasi jalan terban, sekitar 100 meter lagi, Mahyeldi juga menyaksikan ada enam rumah warga yang berada di pinggir sungai porak-poranda akibat longsor dan banjir bandang.
Ujang, salah seorang penghuni rumah yang rumahnya hancur mengatakan, saat air sungai naik, juga datang longsor dari seberang jalan dari perbukitan. Dirinya menyelamatkan diri ke rumah keluarganya yang berada di seberang jalan yang lokasinya cukup tinggi.
Ujang mengungkapkan, ada 14 KK yang menghuni enam rumah tersebut. Saat ini penghuni rumah masih mengungsi ke rumah warga di seberang jalan.
Ada beberapa dari warga yang membersihkan rumah masing-masing. Ujang mengaku, sejak banjir bandang yang terjadi Jumat malam itu, dirinya sampai sekarang belum mendapat bantuan apapun.
Setelah mendengarkan keluhan warga yang rumahnya rusak akibat banjir bandang, Mahyeldi meminta kepada korban untuk melaporkan data kerusakan rumahnya kepada wali nagari agar penyaluran bantuan dapat segera dilakukan.