PADANG, HARIANHALUAN.ID – Elektabilitas Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meraih posisi teratas dalam survei yang dilakukan Small Business Lending Fund (SBLF) Myriset Consultant pada Selasa (26/3) lalu. Dalam survei, Elektabilitas Mahyeldi mencapai 52,08 persen, menjadikannya kandidat dengan dukungan terkuat untuk bursa Calon Gubernur Sumbar dalam Pilkada 2024 mendatang.
Diurutan kedua disusul Anggota DPR RI Gerindra Andre Rosiade, dengan perolehan dukungan sebanyak 15,06 persen. Disusul Anggota DPR RI terpilih Demokrat Mulyadi sebesar 14,60 persen, dan diikuti Wagub Sumbar Audy Joinaldy 6,44 persen.
Di posisi ke empat, Bupati Dharmasraya Sutan Riska 4,14 persen dukungan. Sedangkan diposisi kelima ditempati Bupati Solok Epyardi Asda sebesar 3,44 persen, dan keenam Mantan Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran sebesar 3,17 persen dukungan. Sementara responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,07 persen.
Survei itu sendiri dilakukan dalam periode 1 hingga 8 Januari 2024 dengan melibatkan 4.800 responden yang tersebar di Sumbar. Untuk tingkat kepercayaan sendiri mencapai 95 persen dengan Margin of Error 1 persen. Data sendiri diambil berdasarkan postingan akun Instagram resmi dari lembaga SBLF Myriset Consultant tersebut.
Terpisah, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menanggapi hasil survei SBLF yang menempatkan elektabilitas dirinya tertinggi sebagai Cagub Sumbar 2024. Mahyeldi mengapresiasi atas hasil survei itu, dimana elektabilitasnya mencapai 52 persen di Sumbar.
“Saya ingin berterima kasih kepada SBLF yang melakukan survei dan juga terima kasih kepada teman-teman yang lain yang juga ikut (dalam) disurvei, dan mau disurvei sehingga kawan-kawan itu sudah akan tahu juga persentasenya,” kata Mahyeldi usai Safari Ramadan di Masjid Raya Al-Azhar UNP, Kota Padang, Selasa (26/3) kemarin.
Menurutnya dengan hasil tersebut secara bersama-sama dapat mengetahui kekurangan masing-masing, hingga ke depan diharapkan bisa bersinergi. “Kita kan, ya betul lah kebersamaan dan sinergi, sehingga kita akan tahu di mana kurang-kurang kita, yang mesti kita lengkapi kedepannya,” katanya.
Ia juga menyampaikan terkait kritikan Bupati Solok Epyardi Asda, dirinya mengaku tak mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya, masyarakat Minang adalah orang kritis, dan dengan kritik dan kritis itu dapat mengetahui kelemahannya.
“Minang kan memang kritis, kemudian mengenai itu (pak Epyardi), yang terbaik kan adalah orang yang mengkritisi kita sehingga kita tahu kelemahan-kelemahan kita sehingga akan menjadi modal kita untuk memperbaiki ke depan,” katanya.
Ia menambahkan, jika banyak tokoh Minangkabau akan tampil pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar adalah langkah bagus yang harus dijaga. Mengingat dari sejarah bangsa, terutama orang Minang yang memiliki peran luar biasa bagi bangsa Indonesia.
“Ribuan pejuang kita orang Minang, kemudian 50 persen lebih pendiri bangsa dari Minang. Satu proklamator kita Bung Hatta berasal dari Minangkabau,” katanya lagi.
Untuk itu, Mahyeldi berharap ke depan semakin banyak tokoh yang berperan, baik di tingkat daerah hingga nasional. “Sangat perlu untuk generasi-generasi yang berkualitas yang membuat kita tampil, kita dorong, kita harapkan bagaimana generasi Minang ini harus berada pada pusat-pusat penentu, daripada kehidupan berbangsa,” ucapnya. (*)