Kedekatan itu, membuat Mahyeldi dan Rani Ismail telah menjadi semacam Partner diskusi dalam upaya pengembangan dan pemajuan Sumbar, Tanah kelahiran yang sangat dicintainya.
Berjumpa dengan Rani Ismail di mata Gubernur Mahyeldi, seperti halnya bertemu dengan keriangan. Nyaris pada potongan-potongan kutipan ucapannya, selalu terselip lelucon yang membuat suasana hidup dan gembira.
Selain humoris, Rani Ismail sejak muda sampai kini juga dikenal para kenalannya sebagai pribadi yang hangat, energik dan antusias, terutama kalau membicarakan hal-hal yang positif.
“Dia, tidak hanya pintar bicara, tapi juga mampu jadi pendengar yang baik. Kalau lawan bicaranya ngomong, Rani akan serius memperhatikan. Sekali-sekali, dia akan menyela dan bertanya untuk mengembangkan topik pembicaraan. Selain kesungguh-sungguhan yang dimilikinya, mungkin inilah rahasia Rani Ismael dalam membangun relasi dan jaringan, ” ungkap Gubernur Mahyeldi.
“Sebab itu, tidak heran jika hampir semua kalangan dan lintas generasi, merasa cukup dekat dengan sosok Almarhum,” ucapnya.
Terakhir, Gubernur Mahyeldi memohon maaf kepada seluruh keluarga besar Bapak H. M. Rani Ismail. Sebab beliau tidak bisa datang langsung melayat ke rumah duka karena saat ini beliau sedang berada di tanah Suci Makkah menjalankan ibadah umroh. (*)