“Di satu sisi, kita tentu patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk daerah. Namun di sisi lain, ketersedian pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan, karena belum mampu memenuhi kebutuhan petani kita,” ujarnya kepada Haluan, Kamis (18/4).
Ferdinal menyebut, persoalan pupuk ini sebenarnya bukan persoalan baru. Namun, tak banyak yang bisa dilakukan selain memutus ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi. Pasalnya, pasokan pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat setiap tahun memang selalu berkurang. Sehingga, mau tak mau, memang sudah saatnya petani beralih ke pertanian organik dan tak lagi bergantung pada pupuk kimia.
Kemandirian petani inilah yang terus didorong Distanhorbun Sumbar. Dengan terciptanya kemandirian, petani bisa menyediakan pupuk dari sumber daya lokal yang tersedia. Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari melakukan berbagai pelatihan dan pendampingan hingga penyediaan berbagai fasilitas untuk pertanian organik.
Hanya saja, ia mengakui, pertanian organik di Sumbar belum lagi masif. Sebagian besar petani di Sumbar saat ini masih bergantung pada pupuk kimia. Bagaimanapun, menurutnya, peralihan ke sistem pertanian organik ini memang tidak bisa instan dan butuh proses. Masih banyak, ucapnya, petani yang meragukan keefektifan pertanian organik, dan mempertanyakan apakah pertanian organik bisa menghasilkan produksi yang lebih baik.
“Memang harus diakui, petani yang beralih pada pertanian organik di Sumbar masih sangat sedikit. Dari data terakhir yang kami terima, jumlah sekitar 250 hektare. Masih sangat sedikit,” katanya.
Diketahui, Kementan tahun ini menaikkan alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Kenaikan ini telah ditandatangani atas instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, kenaikan jatah pupuk subsidi untuk petani ini dapat dilihat dari ditambahnya anggaran. Anggaran pupuk ditambah sebesar Rp28 triliun, sehingga total menjadi Rp54 triliun. “Kami tandatangani naik volumenya 100 persen per hari ini,” ujarnya saat Apel Siaga di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya, Kamis (18/4).