TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah atau wirausaha baru dari berbagai sektor.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Tanah Datar, Adriyanti Rustam mengatakan target calon wirausaha baru yang difasilitasi pemerintah daerah pada 2023 sebanyak 5.045 orang.
Adapun jumlah yang tercapai dari target tersebut hanya sebanyak 3.368 orang atau 66,76 persen.
Sementara untuk jumlah wirausaha baru yang tercipta, pemerintah daerah menargetkan sebanyak 988 orang dan terealisasi 543 orang.
“Secara target mungkin tidak mencapai 100 persen, namun dari sebanyak 3.368 wirausaha yang sudah difasilitasi pemda pada tahun 2023, terdapat penambahan wirausaha baru 543 orang yang terserap pada berbagai bidang ,” kata dia.
Dikatakannya penciptaan dan pengembangan wirausaha baru tersebut harus terus digalakkan agar ekonomi masyarakat di Tanah Datar terus bertumbuh dan merupakan salah satu program unggulan pemerintah daerah.
Ia mengatakan, ada dua indikator yang dirumuskan dalam road map pelaksanaan progul menciptakan usahawan baru dalam Perbup no 22 tahun 2022,
Yakni, indikator humlah usahawan baru (orang) yang difasilitasi pemerintah daerah dan jumlah usahawan baru (orang) yang tercipta dari yang di fasilitasi tersebut.
“Untuk indikator usahawan baru yang difasilitasi pemda bisa melalui pelatihan-pelatihan, bantuan bibit, bantuan modal usaha,” katanya lagi.
Sedangkan indikator jumlah usahawan baru yang tercipta adalah diukur dari yang sudah memulai usaha setelah mereka dibekali melalui berbagai pelatihan, pendampingan dan bantuan sehingga fasilitasi yang dilakukan pemda tersebut dinilai berhasil.
Jadi kalau dilihat pada kedua indikator tersebut dan merujuk pada definisi, ruang lingkup dan upaya yang dilakukan pemda melalui program kegiatan yang ada pada 10 urusan potensial sebagaimana yang tertuang dalam roadmap pelaksanaan progul tersebut, maka capaian kedua indikator progul menciptakan usahawan baru tersebut sampai tahun 2023 cukup baik yaitu dengan capaian 80 persen.
Dalam pencapaian wirausaha baru dan lapangan kerja itu, terdapat 10 urusan yang menjadi pendorong atau yang menjadi leading sektornya.
Diantaranya, urusan tenaga kerja, urusan Koperasi dan UMKM, urusan perindustrian, urusan perdagangan, urusan pertanian, urusan pangan, urusan perikanan, urusan pariwisata, urusan komunikasi dan informasi, serta urusan pemberdayaan masyarakat desa.
Masing-masing urusan pada bidang tersebut memiliki target capaian ataupun kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Misal, pada urusan tenaga kerja jumlah target yang difasilitasi pemerintah daerah pada 2023 ditargetkan sebanyak 550 orang, sementara capaiannya hanya 272 orang.
Hal ini disebabkan karena anggaran paket-paket pelatihan yang dialokasikan oleh Kemenaker RI kepada BLK Batusangkar di bawah Dinas PMPTSPNaker Tanah Datar jauh menurun karena adanya refocusing anggaran pada Kementerian terkait.
Pemda juga sudah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan berbasis kompetensi melalui OPD terkait namun belum optimal untuk merealisasikan target tersebut.
Meski target yang difasilitasi pemda tidak tercapai, namun disisi terciptanya lapangan kerja baru pada urusan tenaga kerja tercapai 100 persen dimana untuk urusan tenaga kerja menargetkan terciptanya 193 usaha baru pada 2023, dengan realisasinya sebanyak 100 persen.
Namun di sisi lain, capaian kedua indikator tersebut dari urusan lain sangat menggembirakan seperti pada urusan perindustrian, urusan pertanian, urusan pangan, urusan perikanan serta urusan pemberdayaan masyarakat.
Tidak tercapainya target pada urusan tenaga kerja yang difasilitasi oleh pemerintah daerah, bisa tertutupi oleh keberhasilan pada urusan lain tersebut.
Urusan perindustrian pada tahun 2023 menargetkan wirausaha yang bisa difasilitasi pemerintah daerah sebanyak 165 orang. Adapun realisasi capaiannya sebanyak 795 orang, dengan persentasenya 481,82 persen.
Dari 795 orang yang terfasilitasi pemerintah daerah tersebut, urusan perindustrian menargetkan 58 orang menjadi tenaga kerja baru, adapun realisasinya mencapai 90 orang.
Begitu juga dengan urusan dibidang lainnya yang menjadi leading sektor peningkatan wirausaha baru. Dengan menciptakan wirausaha baru, maka akan menciptakan multiplayer effect dengan terserapnya tenaga kerja pada usaha-usaha baru tersebut di tengah masyarakat.(*)