Dua Pasar di Padang Pariaman Ditutup, 59 Ekor Hewan Terkonfirmasi Virus PMK

Wabah PMK

Ilustrasi wabah PMK

HALUANNEWS, PADANG PARIAMAN – Sebanyak 59 ekor hewan peliharaan masyarakat yang dinyatakan terkena virus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman. Diduga ternak itu tertular di Pasar Ternak Sungai Sariak, Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).

“Benar, sudah ada hewan di Padang Pariaman yang terinfeksi PMK di Padang Pariaman dan hingga Senin sudah ada 59 hewan yang terkonfirmasi,” kata Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Bustanil Arifin di Padang Pariaman, Selasa (17/5/2022).

Ia menyampaikan, kasus ini pertama kali ditemukan di Kecamatan Ulakan Tapakis, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata benar ada tiga ekor ternak yang terinfeksi PMK.

“Awalnya kami mendapat laporan dari petugas di kecamatan dan melakukan pemeriksaan pada Jumat (13/5/2022) dan ditemukan ada yang terjangkit,” katanya.

Tidak hanya di Ulakan Tapakis, pihaknya juga menemukan kasus serupa di Sicincin, Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang. Sebanyak empat ekor ternak dengan kondisi dan gejala yang sama.

“Di Sicincin ini kita temukan pada Minggu kemarin. Kemudian pada Senin juga kita mendapatkan laporan di Nagari Aua Malintang Selatan, Kecamatan IV Koto Aua Malintang sebanyak 52 ekor,” katanya.

Ia menyampaikan, dugaan ternak ini terpapar di Pasar Ternak Sungai Sariak, karena ternak yang ada di pasar tersebut ada yang berasal dari daerah Palangki, Kabupaten Sijujung.

“Sebanyak 59 ekor hewan terdiri dari tujuh ekor kerbau dan sisanya adalah ternak jenis sapi,” katanya.

Pihaknya juga langsung melakukan upaya pencegahan dengan cara penyemprotan disinfektan, kemuduan ternak yang terjangkit ini langsung diberikan obat. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan penyuntikan vitamin untuk meningkatkan imun tubuh hewan.

“Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa ternaknya ke kampung yang telah terjangkit,” kata Bustanil.

Pihaknya menyampaikan virus mulut dan kuku ini tidak memindah kepada manusia, tetapi manusia bisa sebagai kurir berpindahnya virus tersebut.

“Contohnya, melalaui sarung tangan atau tangan manusia. Virus ini bisa pindah terhadap  hewan lain,” ujarnya.

Walaupun ada hewan yang mati karena virus itu, juga tidak bermasalah kepada manusia, cukup dikubur dan selesai. “Daging ini juga aman dikosusmsi jika disembelih, kita tinggal buang bagian yang terkena penyakit itu,” katanya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa ternaknya ke pasar ternak, keluar masuk dari satu kampung ke kampung lain, apalagi di daerah itu sudah ada hewan yang terkonfirmasi.

“Kita juga melakukan penutupan dua pasar ternak di Padang Pariaman, yaitu Pasar Ternak Sungai Sariak dan Kampung Dalam selama 14 ke depan,” katanya. (*)

Exit mobile version