AGAM, HARIANHALUAN.ID – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Sungaipua pada Sabtu (11/5) malam mengakibatkan enam warga meninggal dunia dan 11 warga masih dinyatakan hilang.
Camat Sungaipua, Susi Karmila pada Minggu (12/5) menyampaikan, 6 warganya yang meninggal dunia itu sudah dibawa ke RSAM Bukittinggi.
“Dari 6 korban, 4 di antaranya sudah bisa diidentifikasi, 2 lagi belum,” sebutnya.
4 korban jiwa itu yakni Saukani warga Kapalo Koto, Adila warga Kapalo Koto, Suryani warga Galuang dan Mami warga Galuang.
“11 warga lagi belum ditemukan, termasuk istrinya Saukani,” sebutnya.
Ditambahkan Susi, saat ini tim gabungan tengah melakukan evakuasi dan pencarian warga yang hilang.
“Bencana ini sangat dahsyat, kami berduka, semoga warga yang hilang cepat ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam melaporkan jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang. Dari total tersebut, 11 orang ditemukan di wilayah Kecamatan Canduang dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.
“Banjir bandang yang terjadi setelah adanya hujan lebat menerjang tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (12/5/2024)
Di wilayah Kecamatan Canduang, dari 11 korban yang dievakuasi sebanyak 4 orang telah teridentifikasi petugas. Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi. Selain korban jiwa, sebanyak 7 warga Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. (*)
Berita Terkait : Banjir Agam, BNPB : Korban Meninggal 15 Orang