Korban Meninggal Banjir Lahar Dingin Sumbar Capai 37 Orang

Trauma galodo atau banjir bandang Gunung Marapi yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tanah datar dan Agam masih menghantui masyarakat.

Trauma galodo atau banjir bandang Gunung Marapi yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tanah datar dan Agam masih menghantui masyarakat.

PADANG, HARIANHALUAN.ID– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat melaporkan data sementara jumlah korban jiwa akibat banjir bandang aliran lahar dingin gunung Marapi mencapai 37 orang. Sementara itu puluhan korban lainnya mengalami luka-luka.

Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab mengatakan, data laporan sementara yang dihimpun dari bencana banjir bandang yang melanda empat daerah yaitu  di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang telah menyebabkan  37  orang meninggal dunia

“Rinciannya 19 orang di Kabupaten Agam, 9 orang di Kabupaten Tanah Datar, 8 orang di Kabupaten Padang Pariaman dan 1 orang di Kota Padang Panjang, “ ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Haluan.

Ilham Wahab juga menyatakan, data itu masih bisa berubah sesuai dengan situasi di lapangan. Sebab sampai saat ini, BPBD Sumbar beserta BPBD di Kabupaten Kota terdampak masih terus bekerja melakukan pendataan.

“Data sementara jumlah korban dalam pencarian berjumlah 26 orang, Rinciannya 3 di Kabupaten Agam, 14 orang di Tanah Datar , dan 1 orang di Padang Panjang. Sekali lagi ini masih data sementara BPBD masih terus bekerja menghimpun data,” tambahnya.

Ia menjelaskan, selain menimbulkan korban jiwa, banjir bandang kali ini juga memutus total akses jalan dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi atau sebaliknya. Penyebabnya jalan Nasional yang berada tepat di dekat objek wisata Lembah Anai amblas dihantam Galodo.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyatakan bahwa  pihaknya masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak terkait.

Baik terkait langkah penanganan dan pencarian korban maupun terkait upaya perlindungan terhadap para pengungsi dan kelompok usia rentan.

“Kita bersama sejumlah pihak terkait telah mendirikan posko di daerah terdampak, posko utama berada di daerah Bukit Batabuah Kabupaten Agam, posko lain nya juga ada di Tanah Datar. Selain itu, kita juga telah instruksikan Dinas Sosial untuk segera mendirikan dapur umum guna pemenuhan kebutuhan logistik warga di titik pengungsian,” ungkap Gubernur Mahyeldi.

Sementara terkait berapa total jumlah kerugian, Gubernur Mahyeldi belum bisa memastikan karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban.

“Termasuk apakah nantinya bangunan yang berada di daerah rawan akan direlokasi, itu juga belum kita bahas. Kita tunggu dulu hasil pendataan lapangan dan kajian teknis dari tim ahli tuntas, sekarang kita fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu ya,” ucapnya. (*)

Berita Terkait : Polda Sumbar Kerahkan Ratusan Personel ke Lokasi Banjir

Exit mobile version