Peta kerawanan bencana digital berbasis Google Maps ini dapat diakses melalui https://goo.gl/maps/NrjZswZXVZCQfaxdA?g_st=aw. Peta digital ini berisi informasi soal jarak titik lokasi pengguna dari zona bahaya Gunung Marapi.
“Aplikasi ini kami kembangkan untuk memudahkan masyarakat yang berada di kawasan Salingka Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi terkait jarak lokasi rumah mereka dari zona bahaya erupsi Marapi,” ucapnya.
Namun demikian, Ade tetap mendorong pemerintahan di seluruh nagari yang dilalui oleh sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk membentuk atau mengaktifkan kelompok atau relawan-relawan siaga bencana berbasis masyarakat.
Sebab menurutnya, ada sekitar 24 aliran sungai berhulu dari puncak Gunung Marapi yang sewaktu-waktu bisa meluap dan menghanyutkan material erupsi Marapi ke daerah pemukiman pada saat musim penghujan seperti saat ini.
“Masyarakat harus monitor cuaca dan sungai di wilayah masing-masing. Lalu, kalau ada rumah-rumah yang berada di tepi sungai, evakuasi atau ungsikan saja segera ke tempat yang lebih aman,” ujarnya. (*)