Fauzi Bahar menilai, ancaman yang sangat perlu diwaspadai dihadapi generasi muda Sumbar hari ini, adalah penggunaan gawai yang begitu masif menyita energi dan waktu. Padahal penelitian terbaru menyatakan, anak-anak yang terpapar gawai dalam waktu cukup lama, rentan mengalami gangguan kejiwaan atau bahkan kerusakan penglihatan sehingga harus mengenakan kacamata.
“Jika kita tanyakan kepada anak-anak kecil zaman sekarang, mereka pasti bercita-cita menjadi pilot, dokter, polisi, dan sebagainya. Lalu bagaimana bisa mereka menggapai cita-citanya jika mata mereka telah rusak?” katanya.
Berangkat dari kondisi itu, Ketua LKAAM Sumbar yang notabene merupakan Mamak dari seluruh anak kemenakan di Sumbar ini, meminta agar seluruh siswa-siswi di seluruh sekolah di Sumbar kembali diwajibkan menghafal Al-Qur’an.
“Jika ingin Sumbar kembali berjaya melahirkan calon-calon pemimpin yang unggul dan berkualitas, maka program-program pendidikan bernafaskan Al-Qur’an seperti itu perlu terus dilanjutkan,” ujarnya. (*)