Usai menerima tindakan intensif di ICU, Aldelia kemudian dipindahkan ke HCU dan rawat kronis. Direktur RSUP M Djamil itu mengayatakan bahwa saar kondisi pasiennya membaik baru dipindahkan ke bagian bedah plastik.
“Seminggu di bedah plastik, dicek kondisi lukanya membaik dan tinggal perawatan di poliklinik saja. Pola makannya juga sudah biasa tapi proses penyembuhan luka bakarnya membutuhkan proses,” kata Besrtari.
Aldelia sempat dipulangkan kembali pada tanggal 25 April dengan tetap dianjurkan kontrol ke poliklinik. Namun, pada tanggal 19 Mei bocah malang tersebut harus dirawat lagi.
“Saat itu, kondisi pasien memburuk dengan gejala demam dan kulitnya mengalami perubahan warna. Keluarga sudah diberi tahu akan kondisi yang sangat buruk ini dan diminta untuk sama-sama berdoa,” katanya.
Menurut direktur tersebut, luka bakar sebanyak 31 persen yang dialami anak seusia Aldelia sangatlah berat. Selain fokus menyembuhkan infeksi luka bakar, tubuh Aldelia disebut tidak dapat menyeimbangkan dengan kebutuhan gizi.
Ketua Tim Dokter Penanggung Jawap Pasien (DPJP), Deddy Saputra mengatakan, pihaknya sudah memberi perawatan maksimal untuk Aldelia.