Warga Terdampak Banjir Rob Padang Pariaman Minta Pembangunan Batu Grib

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Warga tepi pantai di Korong Sungai Paku Nagari Sungai Limau meminta, pemerintah Kabupaten Padang Pariaman agar membangun batu pemecah ombak atau batu grib di sepanjang pantai sebagai antisipasi banjir rob.

Permintaan tersebut diungkapkan usai pasang naik air laut menerjang pemukiman warga setempat, sehingga deretan rumah dan bangunan tepi pantai runtuh tersapu ombak.

“Waktu ombak mulai naik, kami sedang sarapan. Rencananya habis sarapan mau angkat barang, eh tahunya ombak makin besar. Dicek ke belakang, dapur sudah runtuh,” kata warga tepi pantai, Nurhayati (49) pada Rabu (29/5).

Saat Haluan berkunjung, sebagian bangunan belakang rumah warga tersebut sudah runtuh. Puing-puing reruntuhannya ikut hilang terbawa ombak.

Beruntungnya, Nurhayati dan keluarga berhasil menyelamatkan peralatan rumah tangga yang berada di dapur. Hanya beberapa perkakas tukang yang tidak sempat terselamatkan.

Ia mengatakan, banjir rob kali ini adalah yang paling berdampak besar. Bukan hanya rumahnya, tetapi sederet bangunan lain juga rusak parah.

Nurhayati berharap, pemerintah daerah segera membangun batu grip pemecah ombak untuk mengatasi banjir rob yang melanda korong tersebut. Dari pantauan Haluan, tepian pantai pada sejauh mata memandang tidak terdapat batu grip.

“Harapannya, agar pemerintah bisa membangun batu grip di sini. Setiap kali ombak pasang, kami selalu diikuti rasa khawatir kalau bakal terjadi banjir rob,” katanya.

Nasrizal (62) juga mengalami kejadian serupa. Rumahnya yang berada satu barisan dengan Nurhayati hancur oleh banjir rob. Pada bekas pijakan bangunan tersebut, tampak abrasi pantai yang ikut mengancam keberadaan pohon-pohon sekitar.

“Pasang naik sekitar pukul setengah delapan pagi. Lalu, ombak besar datang dan menghantam rumah dan bangunan lain di sini sekitar tiga jam lamanya,” kata Nasrizal.

Sementara itu, Camat Sungai Limau, Dawanis mengatakan, sebanyak 65 bangunan di daerah tersebut terdampak banjir rob yang menghadang pada Selasa (28/5) lalu. Di antaranya ada juga bangunan pemerintah seperti SDN 27 Sungai Limau, SMPN 4 Sungai Limau dan SMAN 1 Sungai Limau.

“Dari yang terdampak belum diklarifikasi tingkat kerusakannya. Ada yang rumahnya tidak bisa dihuni, ada yang terendam saja bersama seluruh peralatan,” ujarnya.

Dawanis menyebut, rumah-rumah yang terdampak sudah mendapat pertolongan dari aparat kepolisian yang membantu evakuasi barang-barang yang terendam banjir. Begitu juga sejumlah bantuan dari pemerintahan, ia terima untuk disalurkan pada warga terdampak.

“Alhamdulillah dengan bantuan aparat kepolisian dibantu angkat dan pindahkan barang di rumah warga dan sekolah. Kita juga dari korong sungai paku, membuka dapur umum dibantu dari dinas,” katanya. (*)

Exit mobile version