Masa Tanggap Darurat Berakhir, Agam Fokus Pemulihan Bencana Galodo

Pemda mempercepat proses pengurusan kelengkapan administrasi yang dibutuhkan untuk memulai proses relokasi galodo.

Pemda mempercepat proses pengurusan kelengkapan administrasi yang dibutuhkan untuk memulai proses relokasi galodo.

AGAM, HARIANHALUAN.ID – Masa tanggap darurat bencana Galodo Gunung Marapi di Kabupaten Agam resmi berakhir. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Agam mencanangkan masa pemulihan bencana hingga 31 Desember 2024.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti , dalam rapat evaluasi tanggap darurat bencana Galodo Marapi yang berlangsung di Mess Pemda Agam pada Sabtu (8/6).

Dalam arahannya, Edi Busti menekankan pentingnya masa transisi untuk memastikan bahwa segala aspek pemulihan akibat bencana dapat berjalan lancar dan efektif.

“Masa transisi ini sangat krusial untuk memastikan bahwa segala aspek pemulihan berjalan dengan lancar dan efektif terutama pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Periode ini lanjutnya, akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal.

Salah satu fokus utama dalam masa transisi penanggulangan bencana galodo Marapi ini adalah kelanjutan dari kegiatan normalisasi sungai.

Kegiatan ini dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan dan memastikan aliran sungai kembali normal.

“Normalisasi sungai merupakan langkah preventif yang sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Selain itu, Sekda Agam juga menyoroti pemasangan tiga sabo DAM yang akan ditempatkan di daerah Batu Anguih, Batang Katiak, dan IV Koto.

Pemasangan sabo DAM ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor di masa mendatang.

“Pembangunan sabo dam ini akan berlangsung mulai tahun ini hingga 2026 nanti secara bertahap sesuai instruksi Presiden RI,” jelasnya.

Mengenai lahan pertanian masyarakat yang terdampak bencana, Sekda Agam menyatakan bahwa pemerintah daerah saat ini menunggu tindak lanjut dari Kementerian Pertanian untuk melakukan rekondisi lahan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan bahwa lahan pertanian yang rusak dapat segera dipulihkan sehingga petani dapat kembali berproduksi,” ungkapnya.

Rapat evaluasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mempercepat proses pemulihan di Kabupaten Agam.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memastikan bahwa segala aspek pemulihan berjalan dengan baik dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal.

Dengan berbagai langkah yang telah direncanakan, Kabupaten Agam diharapkan dapat segera bangkit dan membangun kembali daerah yang lebih kuat dan tangguh terhadap bencana.

Diketahui, rapat evaluasi masa tanggap darurat bencana ini dihadiri oleh BNPB, Kapolresta Bukittinggi, Dandim 0304 Agam, Kepala OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Agam, Camat dan Walinagari dari empat kecamatan yang terdampak, ORARI dan PMI Agam. (*)

Exit mobile version