PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Sakit gigi akibat gigi berlubang bisa menghalangi banyak aktivitas anak, termasuk makan, belajar, bahkan beristirahat. Oleh karena itu, penting untuk mencegah gigi berlubang agar anak bisa senantiasa aktif, ceria, dan sehat. Seringkali anak dibawa ke dokter gigi kalau anak sudah mengeluh sakit gigi, padahal kunjungan ke dokter gigi bukan hanya untuk mengobati tapi juga sebagai upaya perawatan.
Hal ini disampaikan oleh drg. Lenggogeni Amina, Dokter Spesialis Gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman saat diwawancarai Haluan, Jumat (7/6).
“Pencegahan lebih baik dan lebih mudah dari pada mengobati,” ungkap dokter gigi Lenggogeni ini.
Dikatakan, orang tua seharusnya selain membiasakan anak untuk merawat gigi susu atau sulung sejak dini, juga dilatih untuk membiasakan menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta kebersihan rongga mulut.
“Ada beberapa risiko yang akan terjadi jika gigi susu tidak dirawat sejak dini, misalnya risiko gigi berlubang atau risiko infeksi,” ujar Dokter lulusan Universitas Sumatera Utara ini.
Dikatakan dokter yang juga memiliki tempat praktek di Sicincin ini, Gigi susu biasanya muncul pada anak usia 6 bulan. Namun ada juga sebagian bayi tumbuh lebih cepat yaitu dibawah usia 5 bulan atau bahkan ada anak yang sudah mencapai usia 1 tahun namun belum juga tumbuh giginya.