Sementara itu Agung Dwi Karsanto, dalam pemaparannya mengajak guru-guru peserta untuk menjadi perpanjangan informasi PLN mengenaik Electrifying Lifestyle.
“PLN mendukung upaya pemerintah untuk beralih ke kompor induksi bukan semata-mata karena core bisnis kita adalah kelistrikan. Tetapi karena ini akan berdampak positif pada perekonomian. Lebih dari 50% gas elpiji adalah hasil import, kita bisa mengurangi import ini dengan menggunakan energi sendiri, energi listrik,” jelasnya.
Karsanto pun menyampaikan bahwa PLN siap mendukung ekosistem electric vehicle yang diprediksi cepat atau lambat akan mendominasi bisnis otomotif.
“Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN sudah tersebar di Sumbar dengan total 300-an lebih, terpasang di berbagai titik tempat-tempat umum. SPLU bisa digunakan untuk charging kendaraan listrik, penggunaan kompor induksi bagi pedagang umk, penerangan pedagang umk, dan kebutuhan pengisian daya lainnya,” sebutnya.
Selanjutnya, tambah Karsanto, infrastruktur teranyar PLN untuk mendukung pertumbuhan mobil listrik adalah dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“SPKLU sudah terbangun 1 unit di PLN UIW Sumbar. Akan segera dibangun pula di daerah Solok dan Bukittinggi. Jadi bagi Bapak/Ibu yang ingin beralih ke kendaraan listrik, PLN sudah siap menyediakan infrastrukturnya,” ungkapnya.