“Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar pria kelahiran Batusangkar tersebut.
Ia pun merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Adapula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.
LDII Sumbar, kata Buya Afrizal menambahkan selalu mengajak warganya untuk mempraktikkan kurban sesuai dengan kemampuannya karena Ketakwaan menjadi pendorong warga LDIII sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban.
Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban.
Menurut dia di majelis-majelis taklim tersebut diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya.
“Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” kata dia.
Sekretaris DPW LDII Sumbar, HM Abdillah mengatakan sangat bersyukur karena di hari raya Idul Adha ini, LDII berhasil berqurban sebanyak 176 ekor sapi dan 38 ekor kambing dengan nilai mencapai Rp2,7 miliar.