Libur Panjang Sekolah 2024, Momentum Kebangkitan Pariwisata Sumbar Pascabencana

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Luhur Budianda

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sektor pariwisata Provinsi Sumatra Barat, bersiap menyambut datangnya musim libur panjang sekolah 2024. Momentum ini diharapkan menjadi awal kebangkitan sektor pariwisata Sumbar yang sempat lesu usai diterjang serentetan kejadian bencana alam beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda mengungkapkan, rentetan kejadian bencana alam yang terjadi di beberapa Kabupaten/Kota beberapa waktu lalu, berdampak signifikan terhadap geliat industri pariwisata Sumbar

“Terjadi penurunan tingkat hunian atau okupansi hotel sebesar 40 sampai 45 persen . Sementara angka kunjungan wisatawan nusantara, ter kontraksi sekitar 20,24 persen,” ujarnya didampingi Kadiskominfotik Sumbar Siti Aisyah saat menggelar konferensi pers Jumat (21/6).

Meski rentetan kejadian bencana alam ini tidak terlalu berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara, namun ia menegaskan bahwa langkah kongkrit harus segera dilakukan untuk memulihkan kembali sektor pariwisata Sumbar.

Apalagi kenyataanya, sektor pariwisata merupakan salah satu mo tor penggerak perekonomian masyarakat Sumbar selain sektor pertanian. Atas dasar itu, untuk memulihkan kembali pariwisata Sumbar, sejumlah langkah kongkrit mesti dilakukan.

“Inilah salah satu tujuan diadakannya konferensi per terkait info kebencanaan serta langkah-langkah pemulihan pariwisata Sumatera Barat. Kita ingin menegaskan bahwa seluruh destinasi wisata Sumbar masih tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi,” tambahnya.

Disamping itu, guna mendatangkan kembali kunjungan wisatawan dari daerah tetangga, Luhur Budianda mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumbar untuk segera mencabut Surat Edaran (SE) larangan Studi Tour, Dharmawisata atau perkemahan yang melibatkan guru dan siswa.

Sebab menurutnya, terbitnya surat edaran itu, telah membuat sekolah-sekolah dari luar Provinsi Sumatra Barat mengurungkan niatnya untuk berlibur ke Sumbar. Langkah itu diikuti dengan penyusunan pola Travel Pattern Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat.

Travel Pattern tersebut, disusun Dinas Pariwisata beserta sejumlah Asosiasi Industri Pariwisata yang ada. Pola perjalanan wisata itu, memuat segala informasi terkait destinasi wisata Sumbar lainnya yang tidak terdampak bencana.

“Dinas Pariwisata Sumbar juga akan segera melakukan promosi ke pasar potensial seperti Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Malaysia dan lain-lain melalui baliho, Videotron, media sosial, media cetak dan media elektronik,” jelasnya.

Menyambut massifnya strategi promosi pemasaran sektor pariwisata Sumbar hingga ke provinsi-provinsi tetangga potensial ini, Luhur Budianda mengimbau seluruh asosiasi Industri Pariwisata yang ada untuk menyiapkan paket-paket menarik untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumatera Barat.

“Selain itu kita juga meminta Dinas Perhubungan untuk melakukan pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata dan sopir, dalam rangka mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Semoga lewat langkah-langkah ini, sektor pariwisata Sumbar kembali bergeliat seperti sedia kal” pungkasnya mengakhiri. (*)

Exit mobile version