Sumbar Jajaki Potensi Pengembangan Korporasi Peternakan Solsel

Pemprov Sumbar dan Pemkab berupaya mengoptimalkan pengembangan peternakan Solsel, menjadi salah satu prioritas dalam target pembangunan.

Pemprov Sumbar dan Pemkab berupaya mengoptimalkan pengembangan peternakan Solsel, menjadi salah satu prioritas dalam target pembangunan.

SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Pemprov Sumbar dan Pemkab berupaya mengoptimalkan pengembangan peternakan Solsel, menjadi salah satu prioritas dalam target pembangunan. Seperti potensi pengembangan sapi potong yang cukup besar dan dukungan ketersediaan lahan dan potensi sumber pakan ternak yang tersedia sepanjang tahun.

Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat, berupaya mengoptimalkan pembangunan dan pengembangan subsektor peternakan, menjadi salah satu prioritas dalam target pembangunan Kabupaten Solok Selatan.

Menanggapi hal itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi (Disnakkeswan) Sumatra Barat meninjau progres desa korporasi sapi di Kabupaten Solok Selatan di mana terdapat 18 penerima program bantuan dari Kementerian Pertanian.

“Kalau kami lihat dari progres perkembangan di sini ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) salah satu penyebab pengurangan populasi, namun demikian yang dilihat adalah dinamika kelompok tani dan manajemen pengelolaan,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli.

Pihaknya mencoba mendampingi kemudian mencari solusi ke depan sehingga tujuan dari korporasi ini adalah membangun kolaborasi.

“Salah satu yang penting adalah peran pemerintah kabupaten, provinsi dan Kementan, kemudian melihat kesiapan masyarakat yang menerima sapi dalam jumlah banyak pada kelompok tani,” ungkapnya.

Hal ini, menjadi evaluasi bersama dan masukan bagi Kementan secara umum sehingga tujuan memberdayakan masyarakat tercapai. Terkait pola kandang koloni, Sukarli mengatakan, hal itu tidak bisa diterapkan di Solok Selatan.

“Mungkin peternak dikelompokkan tapi pemeliharaan bisa secara individu sehingga tanggung jawabnya adalah individu untuk mendukung kelompok,” katanya.

Sementara itu, untuk peningkatan kapasitas SDM peternak, pihaknya akan melibatkan akademisi dalam pengelolaan dan pemberdayaan peternak serta perbaikan manajemen.

“Sekarang apa yang kurang kami fasilitasi dan kelembagaan SDM dilatih juga karena bisnis butuh proses,” katanya.

Untuk diketahui, Kabupaten Solok Selatan telah menerima bantuan tahap awal, sebanyak 500 ekor sapi tahun 2021 untuk lima kelompok tani di Solok Selatan dan sekarang tengah dilakukan evaluasi dengan tujuan meningkatkan taraf hidup peternak.

Sebelumnya, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat, melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Sumbar, Kamis (20/6).

Bupati Solok Selatan, Khairunas dan jajaran melakukan diskusi tentang membangun peternakan dari hulu sampai hilir dengan pelibatan pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, swasta/pelaku usaha/peternak) dan peran media dalam mendukung peternakan dan pemasaran di Kantor Bupati setempat.

Bupati Solok Selatan, Khairunas mengatakan, dalam misi peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah, hingga saat ini sektor pertanian melalui subsektor peternakan Solsel terus memberikan kontribusi yang besar dalam dalam pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok Selatan.

“Terlihat dari sumbangsih sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Solok Selatan, yaitu lebih dari 25% Setiap tahunnya,” kata Khairunas menjelaskan.

Selain itu, Khairunas menyebut, hal ini juga memberikan dampak terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan penyediaan pangan.

Terkait dengan pengembangan program desa korporasi sapi dalam beberapa tahun ini, Khairunas menyampaikan, pihaknya terus melaksanakan program pendampingan dan pelatihan kepada pengurus dan anggota kelompok tani peternak.

“Terutama yang berkaitan dengan teknologi budidaya ternak sapi potong dan pengolahan hasil ikutan berupa kompos, melalui penyuluh pertanian dilapangan juga terus dilakukan pendampingan terhadap manajemen kelembagaan kelompok,” sambung Khairunas.

Di samping itu, pihaknya turut mengikutsertakan pengurus koperasi sangir serumpun sejahtera sebagai peserta aktif dalam pelatihan-pelatihan tentang perkoperasian.

Dimana dalam dua tahun terakhir ini, kelompok tani yang tergabung dalam kegiatan desa korporasi sapi ini, sudah mampu menjadi salah satu lembaga yang menyediakan hewan qurban bagi masyarakat di kabupaten solok selatan.

Selain itu, diskusi dan evaluasi pengembangan kawasan korporasi peternakan juga melibatkan, Kepala Dinas Pertanian Solsel, Nurhayati, kelompok tani (Keltan) Saiyo, Satujuan, Muda Tani, Sungai Pauh Sepakat dan keltan Harapan Basamo, Pendamping Koperasi Produsen Sangir Sarumpun Sejahtera serta penyuluh pertanian di Solok Selatan. (*)

Exit mobile version