102 Kebakaran di Kota Padang, Kerugian Capai Rp41 M

Damkar Kota Padang, mencatat 144 kebakaran di Kota Padang sejak bulan Januari hingga Juli. Penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik.

Damkar Kota Padang, mencatat 144 kebakaran di Kota Padang sejak bulan Januari hingga Juli. Penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik.

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pemadam Kebakaran melaporkan jumlah kebakaran di Kota Padang sebanyak 102 kejadian sepanjang tahun 2024. Dari jumlah peristiwa tersebut, kerugian yang ditaksir mencapai Rp41 miliar. 

Kepala Bidang (Kabid) Operasional (Ops) Dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Padang, Rinaldi mengatakan, seluruh peristiwa kebakaran yang kerugiannya mencapai 41 miliar tersebut merupakan jumlah yang terdata mulai awal Januari hingga Juni. 

“Data tersebut merupakan jumlah kerugian dari seluruh peristiwa kebakaran di Kota Padang mulai dari awal tahun hingga saat ini,” ujar Rinaldi, Senin, (24/6).

Selanjutnya,  ia merincikan kebakaran pertama yang terjadi pada bulan Januari adalah kebakaran sebuah Pondok Pesantren di Kecamatan Koto Tangah pada Selasa (2/1) dan kebakaran yang terakhir yaitu sebuah rumah di Kecamatan Nanggalo pada Rabu kemarin.

“Pada bulan Januari kita mencatat terjadi sebanyak 15 peristiwa kebakaran. Kebakaran paling banyak itu pada bulan Februari sebanyak 26 peristiwa. Sedangkan pada bulan Maret ada 17 peristiwa, April 16 peristiwa, Mei 19 peristiwa dan Juni sudah 9 peristiwa,” ucapnya. 

Ia mengatakan, kebakaran yang terjadi di Kota Padang kebanyakan disebabkan oleh arus pendek. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk double checking segala hal yang berhubungan dengan listrik maupun api sebelum meninggalkan rumah. 

“Apabila telah selesai melakukan kegiatan yang berhubungan dengan api supaya memastikan api padam baru meninggalkan rumah. Kita tegaskan kepada masyarakat jangan sekali-kali menyepelekan dampak dalam menggunakan listrik. Apabila terjadi permasalahan listrik silahkan hubungi pihak berwajib,” ucapnya lagi.

Rinaldi menyampaikan, saat terjadi kebakaran, ada beberapa kendala yang didapati oleh pihaknya dalam proses pemadaman api, seperti akses yang sempit karena padat perumahan dan ramainya masyarakat seringkali menjadi hambatan.

“Kedepannya, apabila terjadi kebakaran, kita minta kepada masyarakat supaya memberikan jalan untuk armada Damkar, juga saat di lokasi kebakaran supaya masyarakat memberikan ruang untuk anggota Damkar melakukan pemadaman,” katanya.

Dalam laporannya, dari seluruh peristiwa kebakaran sepanjang tahun 2024, tidak ada korban jiwa. Namun ada tiga orang yang mengalami luka karena terkena api ataupun reruntuhan bangunan saat kebakaran. 

“Kita berterima kasih untuk bantuan dari polisi, TNI, Satpol PP,  masyarakat setempat dan sejumlah pihak bersangkutan lainnya yang membantu Damkar dalam proses memadamkan api,” kata Rinaldi. (*)

Exit mobile version