Walaupun status erupsi Gunung Marapi sudah diturunkan satu level, menurut Wafid, potensi banjir lahar masih bisa terjadi disertai potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2 dan H2S yang ada di area kawah.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi dan ancaman banjir lahar saat musim hujan,” ucap Wafid.
Badan Geologi juga merekomendasikan masyarakat dan pengunjung Gunung Marapi tidak memasuki dan melakukan aktivitas pada radius 3 kilometer dari pusat aktivitas erupsi.
Hal senada juga disampaikan Petugas Pos PGA Gunung Marapi, Ahmad Rifandi. Ia menuturkan, saat ini diperkirakan masih terdapat sekitar 500 ribu hingga satu juta meter kubik material vulkanik yang menumpuk di bagian hulu gunung api tersebut.
Mengingat masih besarnya volume tumpukan material vulkanik, PGA Gunung Marapi mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Salah satu rekomendasi terpenting ialah masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran, aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi dan ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.