PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mesti berinovasi dan melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah. Pasalnya, hingga kini, pendapatan daerah Sumbar yang terbilang rendah, masih sangat bergantung pada pajak daerah dan dana transfer pemerintah pusat.
Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PKS, Mochklasin mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan daerah, Pemprov Sumbar perlu berinovasi mengingat kebutuhan anggaran kian meningkat. Di sisi lain, penambahan dana transfer daerah makin sulit, bahkan cenderung berkurang dan penggunaannya pun banyak yang sudah diarahkan.
“Kondisi ini ditambah lagi dengan pemberlakuan opsen untuk penerimaan pendapatan daerah dari kendaraan bermotor. Maka dari itu, mesti ada upaya konkret dan inovasi-inovasi yang dilakukan untuk bisa menambah pendapatan daerah ini,” ujar Mochklasin saat diwawancarai Haluan, Kamis (4/7) kemarin.
Ia menyebut, maksud inovasi di sini terutama dalam bentuk memaksimalkan sumber-sumber pendapatan yang telah ada. Salah satunya dari sektor pajak kendaraan bermotor yang selama ini menjadi sumber pendapatan rutin bagi daerah.
Mochklasin meminta ke depan sektor ini agar lebih dimaksimalkan lagi. Sebab, ia melihat sumber pendapatan dari sisi ini belum berjalan sesuai harapan. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan. Untuk itu, Pemprov diminta agar memiliki lebih banyak inovasi untuk bisa memacu tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayarkan pajak kendaraan mereka.
Sementara dari sisi retribusi, menurutnya harus ditata lagi. Bagaimanapun, potensi pemasukan dari retribusi daerah cukup besar, namun hasilnya belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Banyak UPTD kita yang memberikan pelayanan retribusi, tapi hampir merata hasilnya belum maksimal,” ujarnya.