PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Seluruh rangkaian Pesona Budaya Tabuik 2024 selesai digelar, Minggu (21/7). Acara diakhiri dengan prosesi Tabuik dihoyak dan dibuang ke laut.
Panitia pelaksana, Riky Falantino mengatakan, iven tahunan itu terselenggara sesuai harapan. Pasalnya, Tabuik berhasil menjadi magnet yang mengumpulkan ratusan masyarakat sampai ke luar daerah.
Perhelatan Tabuik telah diselenggarakan sejak 7 Juli dengan dibuka oleh prosesi maambiak tanah atau mengambil tanah.
“Perhelatan Tabuik berjalan selama 15 hari yang diisi dengan sejumlah prosesi inti dan acara pendukung seperti lomba, bazar hingga konser,” katanya kepada Haluan.
Pada hari terakhir yang merupakan puncak kegiatan, diisi dengan dua prosesi utama, yaitu Tabuik naiak pangkek atau naik pangkat dan Tabuik dihoyak lalu dibuang ke laut.
“Acara hari ini dibuka dengan Tabuik naiak pangkek pada pukul tujuh pagi. Tabuik Pasa dan Subarang ditempatkan di Pasar Pariaman dan Simpang Tabuik untuk kemudian diarak ke laut,” kata Riky.
Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang yang sudah naiak pangkek diistirahatkan sampai pukul tiga sore. Kemudian, masing-masing anak Tabuik akan mengarak menuju pentas utama di Pantai Gandoriah.
Adapun pelaksanaan hoyak Tabuik pada tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Kedua Tabuik gadang atau Tabuik besar di tempatkan di dalam pagar atau di kawasan pentas utama.
“Biasanya di kawasan pentas utama, kita menampilkan tarian kolosal. Sementara Tabuik dihoyak di luar pagar,” ungkapnya.
Ia menyebut, Tabuik sengaja ditempatkan di hadapan tamu undangan untuk memberikan sensasi baru melalui pengalaman menggoyang atau menghoyak Tabuik.
“Tabuik dihoyak di hadapan tamu, di dalam pagar kawasan pentas utama agar tamu bisa ikut serta. Dengan begitu, Tabuik gadang akan menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung,” paparnya. (*)