HALUANNEWS, JAKARTA – Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Indonesia era BJ Habibie sekaligus politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris meninggal dunia di Rumah Sakit Medistira pada Minggu (22/5/2022) pukul 10.00 WIB.
Fahmi lahir pada 20 September 1943 di Jakarta, saat Indonesia masih dijajah Jepang. Kedua orang tuanya merupakan pasangan perantau asal Minangkabau. Ayah Fahmi, Haji Idris Marah Bagindo, merupakan seorang pedagang yang mendidik anak-anaknya untuk taat beragama dan disiplin.
Selama masa mudanya, Fahmi terkenal bengal dan suka berkelahi. Ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1969. Di kampus tersebut, Fahmi dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan.
Beberapa jabatan kemahasiswaan sempat ia sandang, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968).
Fahmi mulai menitik karier sebagai pengusaha di 1966, saat ia mendirikan PT Kwarta Daya Pratama. Pada 1979, ia menjabat sebagai direktur utama Kongsi Delapan (Kodel Group), sebuah perusahaan konglemerasi yang didirikannya bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, Abdul Latief dan Pontjo Sutowo.
Fahri merasa tersinggung dengan pernyataan Saut yang menilai kader HMI yang telah lulus Latihan Kepemimpinan I adalah sosok yang korup dan jahat. Ia mengklaim, sebagai alumni HMI, dirinya sama sekali tidak pernah melakukan korupsi, sebagaimana yang dikatakan Saut.