Launching Kado Spesial dan SI Rancak Ulakan : Pulau Bando Jadi Model Kolaborasi Interaktif Pengelolaan Kawasan Konservasi Multistakeholder

PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — LKKPN Pekanbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan dan PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau berkolaborasi dalam program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kawasan Konservasi di Pulau Bando, Kawasan Konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat melalui Kolaborasi Interaktif Kawasan Konservasi Multistakeholder dalam menjaga keanekaragaman hayati, penguatan sosial, dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Kolaborasi Interaktif Kawasan Konservasi yang dilaksanakan di Pulau Bando telah menjadikan Pulau Bando sebagai kawasan konservasi pertama dengan menggunakan energi terbarukan ramah lingkungan dan teknologi rekayasa genetika berbasis layanan internet di Indonesia dalam mendukung aktivitas konservasi penyu dan wisata survival yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh Staf ahli Menteri Kelautan dan Perikanan bidang Ekologi Hendra Yusran Siry di kawasan Pantai Tiram, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (4/8).

Kegiatan Launching Kado Spesial dan Si Rancak ini dibuka dengan aksi bersih pantai di kawasan Pantai Tiram, Kabupaten Padang Pariaman, dilanjutkan dengan penandatanganan kemitraan konservasi, Pameran UMKM, Konservasi dan lain-lain.

Dalam kata sambutannya Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi Hendra Yusran Siry mengatakan Program ini disebut dengan Kado Spesial dan SI Rancak Ulakan. “Kado Spesial (Kawasan Bando Spesifik Konservasi Alam Laut) adalah Model Pengelolaan Kawasan Konservasi Terintegrasi Berbasis Kolaborasi yang diharapkan dapat menjadi model kolaborasi berbagai stakeholder dengan mengintegrasikan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan di Kawasan Bando dan laut sekitarnya,” katanya.

Kepala LKKPN Pekanbaru Rahmat Irfansyah menjelaskan Program Kado Spesial telah memberikan dampak positif bagi kehidupan laut dan masyarakat pesisir. Sebanyak 14.213 telur penyu dan 11.179 ekor tukik telah berhasil diselamatkan, sampah daur ulang telah menciptakan sirkular ekonomi melalui konversi berat sampah sebesar 1.310,5 kilogram sehingga diperoleh nilai ekonomi sebesar Rp 2.973.000, dan wisata survival telah memberikan manfaat ekonomi mencapai Rp275.000.000 bagi kelompok masyarakat dan total PNBP Rp 30.710.000.

SI Rancak Ulakan (Sistem Informasi Pemberdayaan Nagari Berbasis Konservasi, Ulakan) merupakan aplikasi berbasis web dan android yang menyediakan analisis, profil, informasi, pemantauan, dan edukasi serta evaluasi untuk mendukung pengelolaan kawasan dan konservasi penyu di Pulau Bando, Ulakan. Inovasi sosial yang diusung PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau ini merupakan platform kolaborasi multistakeholder dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di Pulau Bando, jelasnya.

Region Manager Coorporate Operation Service Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Riki Madyanto menambahkan Program SI Rancak Ulakan menyediakan fitur-fitur yang mempermudah masyarakat dan kelompok konservasi dalam pengelolaan kawasan konservasi, diantaranya menyediakan alat bantu untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan tukik dan penyu, menyediakan profil pengelolaan kawasan, statistik, dan publikasi pengelolaan penyu, manajemen sampah, wisata minat khusus survival, dan spesies langka di Pulau Bando, menyediakan informasi mengenai monitoring cuaca, daya listrik sensor penetasan telur penyu melalui e-katuang, menyediakan informasi wisata virtual tour 360 dan media edukasi dan publikasi aktivitas Kelompok Raja Samudera dalam pengelolaan kawasan pesisir dan konservasi.

Bupati Padang Pariaman yang diwakili Sekda Padang Pariman Rudi Reprenaldi Rilis menyampaikan Kado Spesial sebuah inovasi role model pengelolaan kawasan konservasi yang nantinya juga bisa diadopsi dan diterapkan di Pulau Pieh ke depannya.

Lebih lanjut ia mengatakan kolaborasi dari berbagai pihak tetap terjaga dalam mewujudkan efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan laut demi masa depan dan kesejahteraan bangsa. (h/irh)

Exit mobile version