Saat ini, kata dia, tim dokter forensik telah mengumpulkan 19 sampel. Terdiri dari tiga sampel jaringan keras (tulang) dan 16 sampel jaringan lunak yang akan digunakan untuk proses pemeriksaan fisiologi forensik serta diatum.
“Ini tentu butuh waktu karena seluruh sampel harus diproses dengan baik. Seluruh sampel didapatkan dari tubuh jenazah yang sudah mengalami pembusukan,” ucapnya.
Ia menekankan, kehadiran tim dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia beserta tim, merupakan wujud komitmen bersama untuk menginvestigasi dan menuntaskan kasus kematian Afif Maulana. (*)